Fitnah yang dimaksud berawal dari posting-an salah satu akun di Twitter yang menyebutkan inisiator penolakan terhadap Somad itu melibatkan sejumlah pihak. Dua pihak di antaranya adalah Ketum PBNU Said Aqil Siroj dan tokoh NU Nusron Wahid.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut penjelasan Helmy:
Bismillahirrohmanirrohim.
Menyikapi pemberitaan yang beredar di media tentang pencegahan Ustadz Abdul Somad ceramah di Hong Kong. Berita pencegahan tersebut dikait-kaitkan dengan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj. Dengan ini kami menyatakan bahwa:
1. Tuduhan yang menyatakan bahwa Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siroj berperan dibalik pencegahan Ustadz Abdul Shomad adalah FITNAH dan perbuatan keji.
PBNU tidak memiliki otoritas apa pun dalam mencegah orang per orang untuk masuk ke sebuah Negara. PBNU juga tidak memiliki banyak waktu untuk melakukan hal-hal yang tidak ada kaitannya dengan kepentingan organisasi.
2. Pemerintah bertugas sepenuhnya menjelaskan duduk kronologis dan penyebab pencegahan Ustadz Abdul Somad ceramah di Hong Kong. Hal ini sangat penting sebagai bagian Dari tanggungjawab pemerintah.
3. PBNU pada prinsipnya sangat menyayangkan kejadian pencegahan yang menimpa Ustadz Abdul Shomad di Hong Kong.
4. PBNU mengimbau agar tidak mempercayai berita-berita yang provokatif, hoax dan fitnah yang menyesatkan ini.
5. PBNU mengimbau agar kita senantiasa mengedepankan tabayun dalam mencermati berbagai informasi, sehingga tidak larut dalam permusuhan yang berkepanjangan.
Demikian, semoga Allah SWT senantiasa memberikan pertolongan dan perlindungan kepada kita semua.
Wassalam.
Jakarta, 27 Desember 2017
HA Helmy Faishal Zaini
Sekjen PBNU
Hal yang sama disampaikan oleh Nusron Wahid. Selain menyangkal kabar miring tersebut, Nusron membuka keinginannya mengundang Ustaz Somad.
"Hebat sekali saya, bisa ngatur imigrasi negara orang. Sementara ngatur Imigrasi dalam negeri saja belum tentu bisa. Orang kok hobinya bikin fitnah. Nggak kapok-kapok. Saya doakan semoga mereka cepat sadar. Saya malah pengin ngundang ceramah Ustaz Somad. Baik dan menarik kok ceramah beliau. Saya pernah ketemu sekali waktu beliau masih kuliah di Mesir. Tapi mungkin beliau lupa saya," ujar Nusron. (fjp/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini