Pantauan di Jalan Jatibaru depan Stasiun Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (25/12/2017), lapak pedagang kaki lima (PKL) dipadati pengunjung. Kebanyakan dari mereka datang dari arah stasiun dan langsung menuju para PKL.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia pun mengaku merasakan perbedaan dari penataan Tanah Abang itu. Menurutnya, penataan ini membuat para PKL tampak lebih teratur dan rapi.
"Sekarang enak (Tanah Abang). Udah lebih teratur. Lebih rapi," katanya.
![]() |
"Ini dari Buaran, naik kereta. Pingin jalan-jalan lihat Tanah Abang buat ngisi liburan," ungkapnya.
Kendati konsep baru dari penataan Tanah Abang ini dianggapnya lebih memudahkannya, tapi ia juga menilai ada kekurangan dari penataan ini. Menurutnya, jalan yang disediakan untuk pembeli sangatlah sempit.
"Sebenarnya sih lebih enakan kayak gini sih tapi lebih semrawut juga. Tapi lebih enak jalannya nggak jauh juga. Jadi lebih sempit buat jalan. Tapi lebih gampang," tuturnya.
Namun ada juga pengunjung yang merasa konsep baru Tanah Abang tersebut menjadi hambatan untuk menuju pusat perbelanjaan. "Dulu saya tiap turun dari kereta langsung pasar. Sekarang ribet ya," ketus pengunjung lainnya.
Di depan Stasiun Tanah Abang, terlihat sejumlah pengunjung yang tampak kebingungan mencari transportasi umum, seperti angkot dan ojek online. Mereka menunggu di halte yang ada di depan stasiun.
"Ini kalau mau naik angkot gimana ya?" tanya salah seorang pengunjung.
"Di sini nggak bisa Bu, harus di luar sana. Naik bus itu (TransJakarta Tanah Abang Explorer) dulu Bu," jawab pengunjung lainnya. (nvl/rna)