Diwawancarai detikcom di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (21/12/2017), pria yang akrab disapa Kang Emil itu menanggapi isu tersebut. Bagi Emil, hubungannya dengan Dedi bersifat biasa.
"Tadi (kemarin) ketemu, foto-foto, salaman, baik-baik saja. Kalau dalam kompetisi pilkada, saya kira wajar ya masalahnya adalah masing-masing kan punya cara, punya partai pendukung yang berbeda," ujar Emil. Sebelum wawancara ini, Emil dan Dedi memang sempat bertemu dalam satu acara di kampus UI, Depok, Jawa Barat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Emil menegaskan tak pernah mempunyai musuh dalam artian benar-benar musuh. Terhadap sesama manusia, termasuk Dedi, Emil menyebut dirinya menjalin hubungan yang baik.
"Kalau dengan Pak Dedi Mulyadi dan lain-lain sama, seperti dengan Pak Deddy Mizwar. Saya ini hablum minannas (berhubungan dengan sesama manusia) insyaallah baik, ya," tutur Emil.
Saat Emil bertemu dengan Dedi Mulyadi di UI, ada momen menarik di antara keduanya. Sesaat setelah Emil tiba di forum, Dedi berpamitan, bahkan memotong pembicaraan moderator. Namun memang Dedi telah bicara lebih dulu sekitar dua jam di forum itu. Bagi Emil, gimmick seperti itu bukan berarti dirinya bermasalah dengan Dedi.
"Oh itu kan nggak bisa diterjemahkan kalau kita punya masalah pribadi. Orang kalau mau ada rapat, kayak saya, maaf ya, di Bandung sehari bisa 12 acara saya lakukan pidato, apa, nggak bisa lama-lama, pasti saya minta izin. Pak Dedi Mulyadi bilang tadi ada rapat, jadi kita harus hormati. Nggak usah berasumsi yang macam-macam, kan begitu," tuturnya. (gbr/tor)