Yang dimaksud Airlangga dengan Golkar Bersih, dirinya ingin kader Golkar yang ada di DPR termasuk Ketua DPR nantinya bekerja secara transparan. Hal itu untuk memerangi praktik korupsi. Airlangga lalu menjelaskan apa yang dia maksud tata kelola baik dan transparansi.
"Korupsi itu sebagai akhir dari sebuah proses, tapi prosesnya harus dikawal dengan transparansi. Nah, proses pengawalan itu berada dalam fungsi daripada DPR, yaitu fungsi pengawasan. Makanya, fungsi pengawasan itu kita dorong agar lebih transparan, demikian pula dalam pembahasan yang terkait dengan anggaran dan yang lain," beber Airlangga, usai acara Munaslub, di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (20/12/2017).
Ia ingin pembahasan isu yang ada di DPR, misalnya penganggaran juga dilakukan lebih transparan mulai dari proses penganggaran hingga implementasinya di kementerian/lembaga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan demikian kita mencoba menyelesaikan persoalan korupsi itu mulai dari pembahasan dulu di proses, maupun implementasi di kementerian/ lembaga dari hulu ke hilir. Nah tentu kita mengharapkan bahwa Golkar itu akan mengawal proses-proses itu," ujar Airlangga.
Dalam kesempatan lainnya, politikus Golkar Nusron Wahid mengatakan jika ada kader yang terjerat korupsi akan dinonaktifkan atau dipecat. Golkar, kata Nusron, juga sepakat pengurus baru yang akan segera dibentuk harus bebas kasus. Ini sesuai dengan komitmen Golkar untuk menjadi bersih.
"Siapa pun yang masuk kepengurusan Golkar dari pusat sampai bawah, harus clean and clear dalam angka coorporate governance sehingga kita tak bisa berspekulasi lagi," kata Nusron.
Kemudian siapa kah yang cocok mengisi posisi Ketua DPR sesuai kriteria di atas? Ada pun politikus Golkar Idrus Marham menyebut posisi Ketua DPR akan diisi Aziz Syamsuddin. Menurut Idrus, Aziz akan dipilih karena sebelumnya ditunjuk oleh ketum terdahulu, Setya Novanto.
"Sepanjang belum ada keputusan lain, belum ada keputusan lain dari pimpinan baru, putusan yang lama berlaku," ujar Idrus di sela rapimnas Golkar di JCC Senayan, Jakarta, Senin (18/12/2017).
Selain itu nama lain yang turut masuk dibursa calon ketua DPR, yakni Ade Komarudin (Akom), Bambang Soesatyo, hingga Agus Gumiwang Kartasasmita (AGK), Kahar Muzakir, dan Zainudin Amali. AGK kini menyatakan dirinya siap jika ditunjuk Airlangga Hartarto selaku ketum Golkar untuk memimpin DPR.
"Penugasan apapun dari partai, dari Pak Airlangga sebagai ketum dan partai, saya kira kita harus siap dan harus kita jalankan sebaik mungkin dengan penuh tanggung jawab," ujar AGK di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (20/12/2017).
Sementara itu, mantan Ketua DPR Ade Komarudin (Akom) menyorongkan nama lain. Akom menyorongkan koleganya, Bambang Soesatyo (Bamsoet).
"Teman-teman eksekutif, legislatif, pilihlah yang terbaik. Saya dengar ada beberapa nama, ada Bamsoet, ya saya pikir cukup baik," ujar Akom.
Meski punya jagoan di diri Bamsoet, Akom diisukan akan maju kembali menjadi Ketua DPR. Akom menepis kabar itu.
"Saya (jadi Ketua DPR)? Nggak ada. Ilfil (tidak lagi bernafsu)," katanya. (yld/nkn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini