Ayah Airlangga ialah Hartarto Sastrosoenarto, yang merupakan Menteri Perindustrian (Menperin) era Orde Baru. Seminggu sebelum Hartarto Sastrosoenarto meninggal, amanat ini disampaikan kepada Airlangga.
Ketika itu, Airlangga bersama Hartarto Sastrosoenarto sempat duduk bersama. Airlangga hendak menjalankan tugas negara ke Kamboja dan China, sedangkan ayahnya hendak pergi ke Bali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Airlangga diminta menjaga dan menyukseskan pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Dia mengaku heran karena biasanya ayahnya bicara soal industri.
"Kami duduk berdua, ayahanda memberikan amanah. Biasanya ayahanda bicara industri, tapi kali ini bicara tolong jaga, kawal, dan sukseskan pemerintahan Jokowi-JK," kata Airlangga di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (20/12/2017).
Meski sempat belum menangkap maksud amanat sang ayah, Airlangga mengaku baru dapat memahami hal ini ketika sudah terpilih menjadi Ketua Umum Golkar.
"Dan itu dilakukan melalui Partai Golkar. Saat itu saya kurang mengerti. Baru kali ini saya mengerti apa yang diinginkan ayahanda. Tapi pagi setelah sidang, saya terima kasih kepada Pak Akbar Tandjung yang memimpin doa almarhum saya," tutur dia.
Airlangga terpilih menjadi Ketum Golkar pada munaslub ini. Ia menggantikan Setya Novanto, yang terjerat kasus korupsi e-KTP.
Sementara itu, Hartarto Sastrosoenarto wafat pada Minggu (14/7) lalu. Hartarto menjabat Menperin sejak 1983. Dia menjabat selama 2 periode. (jbr/nkn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini