Remaja Tuna Wicara Ini Jago Mencipta Lukisan Realis dari Pensil

Remaja Tuna Wicara Ini Jago Mencipta Lukisan Realis dari Pensil

Wikha Setiawan - detikNews
Rabu, 20 Des 2017 13:37 WIB
Opi, pelukis tuna rungu dari Demak (Foto: Wikha Setiawan/detikcom)
Demak - Zulfina Rofiatul Asiyah atau biasa disapa Opi (19 tahun), adalah penyandang tuna rungu. Namun, di balik kekurangannya itu, Opi memiliki kelebihan menciptakan lukisan (drawing pensil). Gambar realisnya sangat hidup. Bahkan kini dia banyak menerima pesanan.

Opi yang kini duduk di kelas dua SMA Karanganyar, Demak, telah memperoleh sejumlah penghargaan. Di antaranya juara I adu kreatif sketsa Menara Kudus 2017, juara I lomba lukis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Demak 2016, Juara I pelukis putri Balai Pengembangan Pendidikan Khusus Disdik Provinsi Jateng 2012, serta Juara I pelukis putri di SLB Maarif Magelang 2012.

Saat ini, ia banyak mendapat pesanan lukisan dari teman, pecinta lukisan hingga pejabat. Mayoritas pesanan adalah sketsa wajah. Meski demikian, putri ketiga dari pasangan Solekhan dan Siti Aisyah tidak mematok harga karya drawing pensilnya itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Remaja Tuna Wicara Ini Jago Mencipta Lukisan Realis dari PensilOpi sedang menyelesaikan pesanan lukisan foto (Foto: Wikha Setiawan/detikcom)

Saat detikcom menemui di rumahnya Desa Tambirejo RT 2 RW 1 Kecamatan Gajah, Demak, Opi didampingi ibunya untuk menerjemahkan apa yang hendak disampaikan melalui bahasa isyarat yang disampaikannya.

"Suka melukis sejak masih duduk di SD. Saat itu, dia sekolah di Yayasan Anak Tuna Rungu Dena Upakara Wonosobo. Di sana diajarkan berbagai keterampilan, termasuk melukis," kata Siti Aisyah menerjemahkan maksud Opi, Rabu (20/12/2017).

Kegemarannya melukis terus diasah. Di sela kesibukannya belajar, Opi kerap menyempatkan waktu untuk menggambar. "Hasil lukisan dimasukkan di medsos seperti facebook dan instagram. Di sana banyak yang tahu dan mulai mendapat pesanan. Kalau soal harga paling berkisar Rp 50 ribu sampai Rp 200 ribu per lukisan," tuturnya.

Remaja Tuna Wicara Ini Jago Mencipta Lukisan Realis dari PensilOpi dan ibunya bersama karyanya. (Foto: Wikha Setiawan/detikcom)

Menurut Aisyah, bakat Opi cukup beragam. Tak hanya pandai melukis Opi juga pintar menyulam, menjahit dan kerajinan. Siti mengaku mendukung jika Opi hendak melanjutkan di perguruan tinggi jurusan seni.

Lalu apa yang akan didapat Opi dari hobi dan bakatnya itu? Opi ingin menabung uang hasil penjualan lukisannya. Dengan bahasa isyarat dia menunjuk kedua daun telinganya. Rupanya dia ingin membeli alat bantu dengan dengan tabungannya kelak.

Remaja Tuna Wicara Ini Jago Mencipta Lukisan Realis dari PensilDrawing pensil karya Opi (Foto: Wikha Setiawan/detikcom)

Meskipun mengalami tuna rungu, namun kekurangannya itu tak menghambatnya untuk menempuh pendidikan formal di sekolah umum. Ia tak sungkan bertanya kepada teman sekelasnya untuk kembali menjelaskan pelajaran yang disampaikan gurunya.

"Atau biasanya menemui langsung gurunya, di luar jam pelajaran," kata Aisyah. (mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads