Opi yang kini duduk di kelas dua SMA Karanganyar, Demak, telah memperoleh sejumlah penghargaan. Di antaranya juara I adu kreatif sketsa Menara Kudus 2017, juara I lomba lukis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Demak 2016, Juara I pelukis putri Balai Pengembangan Pendidikan Khusus Disdik Provinsi Jateng 2012, serta Juara I pelukis putri di SLB Maarif Magelang 2012.
Saat ini, ia banyak mendapat pesanan lukisan dari teman, pecinta lukisan hingga pejabat. Mayoritas pesanan adalah sketsa wajah. Meski demikian, putri ketiga dari pasangan Solekhan dan Siti Aisyah tidak mematok harga karya drawing pensilnya itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Saat detikcom menemui di rumahnya Desa Tambirejo RT 2 RW 1 Kecamatan Gajah, Demak, Opi didampingi ibunya untuk menerjemahkan apa yang hendak disampaikan melalui bahasa isyarat yang disampaikannya.
"Suka melukis sejak masih duduk di SD. Saat itu, dia sekolah di Yayasan Anak Tuna Rungu Dena Upakara Wonosobo. Di sana diajarkan berbagai keterampilan, termasuk melukis," kata Siti Aisyah menerjemahkan maksud Opi, Rabu (20/12/2017).
Kegemarannya melukis terus diasah. Di sela kesibukannya belajar, Opi kerap menyempatkan waktu untuk menggambar. "Hasil lukisan dimasukkan di medsos seperti facebook dan instagram. Di sana banyak yang tahu dan mulai mendapat pesanan. Kalau soal harga paling berkisar Rp 50 ribu sampai Rp 200 ribu per lukisan," tuturnya.
![]() |
Menurut Aisyah, bakat Opi cukup beragam. Tak hanya pandai melukis Opi juga pintar menyulam, menjahit dan kerajinan. Siti mengaku mendukung jika Opi hendak melanjutkan di perguruan tinggi jurusan seni.
Lalu apa yang akan didapat Opi dari hobi dan bakatnya itu? Opi ingin menabung uang hasil penjualan lukisannya. Dengan bahasa isyarat dia menunjuk kedua daun telinganya. Rupanya dia ingin membeli alat bantu dengan dengan tabungannya kelak.
![]() |
Meskipun mengalami tuna rungu, namun kekurangannya itu tak menghambatnya untuk menempuh pendidikan formal di sekolah umum. Ia tak sungkan bertanya kepada teman sekelasnya untuk kembali menjelaskan pelajaran yang disampaikan gurunya.
"Atau biasanya menemui langsung gurunya, di luar jam pelajaran," kata Aisyah. (mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini