DPD Beda Sikap, Pembahasan Masa Jabatan Ketum Golkar Alot

Jakarta - Rapat paripurna I Munaslub Golkar alot membahas masa jabatan Airlangga Hartarto sebagai ketua umum. Ada yang menginginkan Airlangga melanjutkan kepemimpinan sebelumnya, ada juga yang mau Airlangga memimpin 5 tahun ke depan.

Alotnya pembahasan diungkapkan Ketua DPD I Golkar Jateng Wisnu Suhardono. Wisnu memerinci terjadinya perbedaan pandangan antara DPD I Golkar. Untuk Jateng, Wisnu menegaskan pihaknya ingin Airlangga menjabat hanya sampai 2019.

Baca juga: Golkar Masih Terbelah soal Masa Kepengurusan Airlangga

"Kita mendukung dan mengusung, memilih AH sebagai Ketum Golkar periode 2017-2019. Pandangan yang sama dengan kita antara lain Papua. (Jatim dan Papua) nggak bersayap, hanya sampai 2019," tutur Wisnu di sela Munaslub Golkar di JCC, Senayan, Jakarta, Selasa (19/12/2017).

Baca juga: Idrus Marham: Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar sampai 2019

Wisnu menjelaskan apa yang dimaksudnya DPD 'bersayap' itu. Wisnu menyebut DPD yang dimaksud tidak tegas menyatakan sikap soal periode kepemimpinan Airlangga.

"Ya tadi Sultra bersayap, Bali agak-agak bersayap. Terus Kepri bersayap. Kita mah nggak, konsisten, definisi saja," beber dia.

Baca juga: Akbar Minta Golkar Tetapkan Masa Kepemimpinan Airlangga hingga 2022

Malah, kata Wisnu, ada DPD I Golkar yang tak menyebut soal berapa lama sebaiknya masa kepemimpinan Airlangga berlangsung. DPD I Golkar Jawa Barat salah satunya.

"Jabar nggak nyebut periode malah. Dia nggak enak, kan Dedi (Ketua DPD I Golkar Dedi Mulyadi) lagi ada menunggu rekom (rekomendasi Pilgub Jabar)," jelas Wisnu. (gbr/fdn)