Video tapir yang masuk ke permukiman warga itu beredar di media sosial. Ukurannya besar dengan berat yang disebut mencapai 300 kilogram.
Warga beramai-ramai berusaha untuk mengikat tapir. Kaki tapir itu diikat dengan tali begitupun dengan kepalanya. Tapir tersebut tampak berteriak seolah kesakitan dan tergeletak di tanah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Lokasi kejadian yakni di Kotapinang, Labuhan Batu Selatan, Sumatera Utara. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) lewat Twitter @KementerianLHK mengatakan tapir tersebut kini sudah dievakuasi.
"Evakuasi satwa tapir yang memasuki perkampungan warga di Kampung Kristen Kotapinang Labuhan Batu Sekatan berlangsung dengan baik. Koordinasi kemudian langsung dilakukan ke KPH VII, Dinas Peternakan & Perkebunan Kab. Labuhan Batu Selatan yang berada paling dekat lokasi untuk mengamankan satwa," cuit Kementerian LHK, Selasa (19/12/2017).
![]() |
Setelah dievakuasi, tapir itu dibawa ke pusat kesehatan hewan kabupaten Labuhan Batu Selatan, Sumatera Utara. Dari hasil pemeriksaan, tapir itu mengalami trauma berat dan luka lecet.
"Satwa mengalami trauma berat, lemas, luka lecet pda beberapa bagian tubuh dan kuku, serta luka agak berat pada kaki kanan belakang. Tindakan pertama dokter memberikan iodine,anti radang serta anti biotik setelah sebelumnya dokter hewan dari Dinas memberikan antibitok (dexa 4 ml), iodine 20 ml dan vitamin b komplek 10 ml, anti parasit,biodin 20 ml," jelas KLHK.
![]() |
Saat ini, tapir belum bisa langsung dilepaskan ke habitatnya. Ia masih harus mendapat perawatan supaya dapat bertahan saat kembali ke habitat. (nkn/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini