"Nanti akhir tahun prediksi kami (serapan anggaran) akan 86 persen. Nggak bisa 100 persen," kata Saefullah seusai rapat, di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (18/12/2017).
Saefullah menjelaskan serapan anggaran tidak maksimal karena beberapa penyebab, di antaranya efisiensi lelang dan proyek yang tidak selesai. Proyek yang tidak selesai misalnya pembangunan rumah susun (rusun).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tahun 2017 Pemprov DKI Jakarta menargetkan pembangunan 17 tower rusun. Namun, dari 17 tower itu 9 di antaranya dipastikan tidak selesai tahun ini.
"Pertama efisiensi hasil lelang. Kedua banyak pekerjaan (proyek) yang tidak selesai, khususnya untuk rusun, di Dinas Kesehatan, di Dinas Pendidikan. Ada beberapa kantor kelurahan juga tidak selesai," terang Saefullah.
Menurut Saefullah angka 86 persen merupakan prediksi paling realistis. Dia menyadari serapan anggaran untuk tahun 2017 tidak bisa mencapai 100 persen.
"Kami orientasinya tidak sampai sekian persen, yang jelas proyek yang betul-betul sudah aman. Jadi yang real, tidak dipaksakan. Karena sudah di penghujung tahun seperti ini jangan sampai nanti kesannya mengada-ada," papar Saefullah.
Namun, lanjut Saefullah, target 86 persen ini lebih tinggi dari capaian serapan anggaran tahun sebelumnya. Kata dia, ada kenaikan sekitar 4-5 persen.
"Ya lebih tinggi (dari tahun lalu). Tahun lalu itu 82 persen. 4-5 persen lah naiknya," ujarnya. (zak/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini