"Kita memahaminya sebagai sebuah dinamika. Masih ada ruang koalisi bergabung kembali," ucap Huda saat dihubungi detikcom melalui sambungan telepon, Minggu malam (17/12/2017).
Menurutnya pencabutan dukungan ini karena berlarut-larutnya proses penentuan pendamping Ridwan Kamil. Sebab, sambung dia, Golkar juga sudah memberikan tenggat waktu kepada Ridwan Kamil beberapa waktu lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan, peluang Golkar bersama dalam koalisi masih sangat terbuka. Pasalnya, sambung dia, masih ada proses-proses kompromi yang bisa dilakukan antara Ridwan Kamil dengan partai pimpinan Airlangga Hartarto tersebut.
"Konteks pilkada sangat dinamis, masih akan ada kejutan. Opsi kompromi masih mungkin bisa dibangun bersama (Emil dan Golkar)," ungkap Huda. (bag/bag)











































