Aksi itu akan dimulai dengan salat subuh berjemaah di Masjid Istiqlal, kemudian dilanjutkan penyampaian aspirasi di Taman Pandang, seberang Istana Merdeka. Ketua Komisi Dakwah MUI KH Cholil Nafis mengatakan jika kantor Kementerian Agama juga dibuka untuk jemaah.
"Kalau mau (salat) subuh silakan, kalau sudah penuh bisa di sekitar Istiqlal, tadi saya bicara dengan protokoler Kementerian Agama juga dibuka mungkin bisa salat di BI juga bisa, di sekitar-sekitar Monas mestinya sehingga orang tinggal jalan kaki ke Monas," kata Cholil saat dihubungi Sabtu (16/12/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Resminya pukul 06.00 WIB kita pastikan sebelum zuhur sudah selesai. Besok akan diisi zikir, tausiah, asmaul husna, ada baca puisi, ada nasyid yang semuanya membela terhadap Palestina, menolak terhadap penetapan Yerusalem sebagai ibu kota Israel, menolak pemindahan Kedubes AS ke Yerusalem," urai Cholil.
"Itu semuanya hanya berkenaan bebaskan Palestina dari kependudukan Israel, tidak ada aksi di depan Kedubes," katanya.
"Kalau memang harus dilakukan pengalihan, kita alihkan. Tetapi kalau memang tidak, ya tetap. Kita bisa lakukan contraflow, atau buka-tutup atau hanya separuh jalan digunakan. Kita memberi informasi ke pengunjuk rasa untuk berbaris di pinggir jalan sehingga jalan bisa digunakan itu juga bisa," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono kepada wartawan, Sabtu (16/12).
"Untuk jumlah estimasi massa, kita tidak ada dalam pemberitahuan di situ. Kita berharap semoga dilaksanakan dengan lancar dan aman," sambungnya. (ams/tor)