Tolak Dipecat PKS, Fahri Hamzah: Saya Tak Gampang Pindah ke Lain Hati

Tolak Dipecat PKS, Fahri Hamzah: Saya Tak Gampang Pindah ke Lain Hati

Parastiti Kharisma Putri - detikNews
Kamis, 14 Des 2017 20:37 WIB
Fahri Hamzah (Gibran Maulana/detikcom)
Jakarta - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah berseteru dengan pimpinan PKS hingga dirinya dicopot dari posisinya di partai tersebut. Meski begitu, Fahri tidak berpikir untuk membelot dari PKS.

"Begini ya, saya kan sudah sering katakan, saya ini orang setia. Saya tidak gampang jatuh cinta dan saya tidak gampang berpindah hati," kata Fahri di ruang diskusi media center DPR, gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (14/12/2017).

Namun Fahri berharap PKS memperbaiki sistem politiknya dan tumbuh menjadi partai nasional yang dapat memayungi bangsa Indonesia. Ia pun menginginkan nakhoda PKS diisi oleh orang yang lebih baik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi begini perspektifnya, saya ingin partai ini diperbaiki dan tumbuh jadi partai nasional, partai yang memiliki payung yang luas bagi bangsa Indonesia untuk menyalurkan partisipasi politiknya. Karena itulah mudah-mudahan parpol ini bisa berganti nakhoda ke orang yang lebih baik," ujarnya.

Seperti diketahui, perseteruan Fahri dengan PKS berawal saat partai pimpinan Sohibul Iman itu memecatnya dari seluruh keanggotaan partai pada April 2016. Fahri disebut PKS telah melanggar disiplin organisasi dan tak patuh terhadap kebijakan partai.

Dipecat, Fahri melawan. Dia menggugat PKS ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dan mengadukan para petinggi PKS, yaitu Sohibul Iman, Hidayat Nur Wahid, serta Surahman Hidayat, ke Mahkamah Kehormatan Dewan.

PKS pun bermaksud mengganti Fahri dari kursi pimpinan DPR, tapi masih terganjal gugatan di atas. Anggota Dewan dari daerah pemilihan Nusa Tenggara Barat itu tetap menjadi Wakil Ketua DPR hingga saat ini.


(yas/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads