Survei dilakukan pada 1-14 November 2017 secara nasional. Sebanyak 1.200 responden diwawancarai tatap muka. Metode survei adalah multistage random sampling dan dilengkapi riset kualitatif hasil focus discussion group dan wawancara mendalam. Margin of error survei ini kurang-lebih 2,9%. Survei dirilis pada Kamis (14/12/2017) di kantor LSI, Graha Dua Rajawali, Jl Pemuda No 70, Rawamangun, Jakarta Timur.
Survei ini termasuk membahas tren elektabilitas partai politik. Hasilnya, Golkar hanya menghuni posisi 3 besar dengan perolehan suara 11,6%. PDIP masih menjadi yang terdepan dengan 24,2%, diikuti Gerindra dengan 13,0%. Survei ini dilakukan setelah eks Ketum Golkar Setya Novanto ditetapkan sebagai tersangka KPK untuk kedua kalinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Survei sekarang dia posisinya sudah di bawah PDIP dan Gerindra. Golkar harus bisa buat gebrakan," ujar Ardian.
"Kalau tidak ada yang dilakukan Partai Golkar, tren negatif ini akan terus-menerus terbendung ke bawah," imbuhnya.
Berikut ini hasil survei elektabilitas parpol LSI Denny JA:
PDIP: 24,2%
Gerindra: 13,0%
Golkar: 11,6%
Demokrat: 5,9%
PKB: 5,2%
NasDem: 4,0%
PKS: 3,9%
PPP: 3,2%
Perindo: 2,3%
PAN: 1,9%
PSI: 0,9%
Hanura: 0,6%
PBB: 0,4%
PKPI: 0,3%
Idaman: 0,0%
Rahasia: 22,6% (gbr/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini