Dituturkan Duta Besar Palestina untuk PBB, Riyad Mansour, kepada AFP, Kamis (14/11/2017), bahwa draf resolusi itu berisi permintaan agar AS mencabut keputusannya mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Namun, sejumlah diplomat lainnya menyebut isi draf itu kurang kuat.
Disebutkan bahwa Mesir yang akan menyebarkan draf resolusi itu kepada para negara anggota Dewan Keamanan PBB paling cepat pekan ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara terpisah, seorang diplomat PBB menyebut sejumlah isi draf telah beredar secara formal di kalangan anggota Dewan Keamanan PBB. Kata-kata dalam draf resolusi itu menjadi kunci penting dalam memastikan seluruh 14 negara anggota Dewan Keamanan PBB, kecuali AS, mendukung resolusi itu.
Jika 14 negara anggota Dewan Keamanan PBB menyepakati draf resolusi itu, maka AS akan dipaksa untuk menggunakan hak veto miliknya. Momen itu akan semakin menyoroti pengucilan AS di PBB. Pekan lalu, AS juga terkucil dalam sidang darurat Dewan Keamanan PBB yang digelar di New York. Sebanyak 14 negara anggota Dewan Keamanan PBB, termasuk Inggris, Prancis dan Italia, yang merupakan sekutu AS, sepakat mengecam.
Baca Juga: Mereka Yahudi yang 'Membangkang'
Disebutkan seorang diplomat PBB lainnya yang tidak bisa disebut namanya, bahwa Palestina 'secara aktif menginginkan veto AS dan mereka secara aktif ingin 14 negara lainnya tetap bersama'.
Beberapa negara anggota Dewan Keamanan PBB seperti Inggris, Jepang dan Ukraina dilaporkan enggan mendukung pernyataan-pernyataan keras seperti mengecam keputusan AS soal Yerusalem dan meminta pencabutannya. Negara-negara itu diprediksi lebih mungkin mendukung resolusi yang menyatakan penyesalan 'soal perkembangan situasi terbaru'.
Sementara itu di sisi lain, Palestina yang mendapat dukungan negara-negara Arab dikabarkan juga akan meminta Majelis Umum PBB untuk mengadopsi resolusi yang mengecam langkah AS soal Yerusalem.
Dijelaskan sejumlah diplomat PBB, bahwa upaya-upaya Palestina di PBB saat ini tidak bertujuan untuk mengeluarkan AS dari upaya perdamaian Israel-Palestina, namun untuk menarik dukungan bagi rencana perdamaian masa depan.
"Ini soal mereka (Palestina-red) berupaya membentuk konten akhir dari proposal yang dipimpin AS agar lebih sejalan (dengan posisi Palestina)," sebut diplomat yang enggan disebut namanya itu.
(nvc/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini