"Jadi hari Senin kemarin kita luncurkan ORI, Outbreak Response Immunization. Jadi kita ingin melakukan yang disebut imunisasi karena muncul kejadian luar biasa," ujar Anies di Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (13/12/2017).
Anies menyebut KLB difteri di DKI banyak terjadi di wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Utara. Sementara itu, pihaknya tidak menemukan kasus difteri di Kepulauan Seribu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anies mengatakan Difteri di DKI tidak hanya pada anak-anak di bawah usia 19 tahun saja, tapi juga juga orang dewasa.
"Ada yang usianya di atas 39 bahkan di atas 40 tahun. Artinya ada problem di imunisasi, yang dilakukan cepat adalah di Jakarta Barat dan Utara karena di sana ditemukan kasus-kasus difteri," imbuhnya.
Imunisasi difteri akan dilakukan Pemprov DKI merata di seluruh wilayah. Imunisasi difteri akan dilakukan di berbagai tempat umum seperti di puskesmas, rumah sakit, poli, sekolah, dan tempat di mana ada kegiatan umum.
"Kita akan menjangkau semua. Target awal 1,2 juta, target total se-Jakarta 2,9 juta. Nah yang menarik adalah ditemukannya semua kasus difteri itu di daratan Jakarta, kepulauan tidak ada kasus," ungkapnya.
Anies meminta warga lebih responsif ketika melihat ada yang terkena gejala difteri seperti flu. Anies menegaskan imunisasi dan pengobatan difteri gratis.
"Bila ada menemukan anak yang ada gejala-gejala flu, jangan didiamkan, tapi langsung dibawa ke dokter, puskesmas, dan sampaikan bahwa pengobatan difteri ini gratis, imunisasinya pun gratis. Sehingga jangan hanya orang yang sakit yang responsif, tapi lingkungannya juga, karena kalau ada yang sakit cepat sekali bisa menular," paparnya. (nvl/idh)