Mahasiswi Ini Bicara Soal Pemuda, Sosmed dan Demokrasi

Mahasiswi Ini Bicara Soal Pemuda, Sosmed dan Demokrasi

Niken Widya Yunita - detikNews
Rabu, 13 Des 2017 11:48 WIB
Foto: Denisa (jas abu-abu), Mahasiswi President University Jadi Pembicara di Bali Democracy Students Conference (BDSC)
Jakarta - Mahasiswi President University, Denisa Amelia Kawuryan terpilih untuk berbicara dalam Bali Democracy Students Conference (BDSC). Denisa pun menjadi paham peran pemuda akan pesta demokrasi.

BDSC merupakan bagian dari Bali Democracy Forum (BDF) yang diprakarsai Indonesia. Acara ini telah diakui sebagai forum internasional yang dinilai turut memberikan kontribusi penting bagi kemajuan demokrasi, khususnya di kawasan Asia Pasifik.

Memanfaatkan momentum 10 tahun BDF yang diadakan pada 7-8 Desember 2017 di Nusa Dua, Bali,
Kementerian Luar Negeri juga menyelenggarakan BDSC.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BDSC merupakan forum internasional yang diikuti oleh para mahasiswa Indonesia dan negara sahabat. Dalam event yang bertujuan mendorong sharing of knowledge mengenai demokrasi kepada generasi muda, setelah melewati tahapan wawancara Kemenlu menunjuk 6 speaker yang berasal dari berbagai negara, yaitu Yousef Nael Abdulraheem Mahmoud (Jordan), Denisa Amelia Kawuryan (Indonesia/President University), Syed Zameer Raza Safvi (India), Afifah Puti Sholihat (Indonesia/Udayana), Meaza Haddis Gebeyehu (Euthopia) dan Rachel Jacob (USA).

Denisa yang mewakili delegasi Indonesia adalah mahasiswi President University Jurusan Hubungan Internasional angkatan 2015. Dara kelahiran Samarinda 21 tahun lalu ini mengetahui event BDSC melalui sosial media. Dia mendapatkan informasi dari Widya Dwi Rachmawati, kakak kelas yang sedang magang di Kemenlu. Juga informasi dari Purwanto, selaku Head of Student Affairs, Alumni and Counseling Bureau Activity of President University.

Selain itu dari Student Affairs di bawah supervisi Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni yang dijabat Agus H Canny.

Selanjutnya alumni SMAN 10 Samarinda ini mengirimkan esai, surat rekomendasi, dan CV ke Kemenlu. Akhirnya putri dari pasangan Bambang Kawuryan dan Ni Nyoman Sudarmini ini terpilih menjadi salah satu dari 151 pemuda dari 61 negara untuk mengikuti BDSC.

"Setelah terpilih ternyata komite membuka kesempatan bagi siapa saja peserta yang tertarik menjadi speaker untuk mengirimkan ide dan melakukan tahap interview. Setelah berdiskusi dengan teman-teman, saya mengajukan diri untuk mengikuti seleksi dengan mengirimkan ide yang bertemakan pemuda, sosial media dan demokrasi," ungkap Denisa dalam keterangan tertulis dari President University, Rabu (13/12/2017).

Denisa datang ke konferensi bersama 3 mahasiswa asing President University, yaitu Yu Ziaxing (China), Zabihullah Saleem (Afghanistan) dan Zorigt Tugsjargal (Mongolia).

Mahasiswi yang bercita-cita menjadi aktivis dan peneliti ini merasa senang bisa ikut event besar sekelas BDSC. Denisa mendapatkan pengalaman yaitu lebih mengerti peran pemuda dalam pesta demokrasi dan menambah relasi baik dari dalam dan luar negeri.

Sedangkan Zorigt mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional asal Mongolia menyampaikan dua hal. Pertama, dalam skala besar, forum internasional tersebut benar-benar bagus dan sukses digelar Indonesia. Ia sangat mengapresiasi kepada pemerintah Indonesia khususnya Kementerian Luar Negeri yang bisa menghadirkan beberapa pemimpin negara dan berbagai organisasi internasional.

Kedua, ini kesempatan bagus baginya untuk mewakili bukan hanya President University tetapi juga Republik Mongolia. Hal sama juga disampaikan Saleem yang menyebutkan BDSC adalah peristiwa besar. Kami memiliki kesempatan bertemu dengan orang-orang dari berbagai negara untuk membahas tentang demokrasi dan cara-cara menerapkan demokrasi dengan lebih baik.

"Saya sangat bangga karena saya tidak hanya mewakili negara saya, tetapi juga universitas saya. Dan bisa berbagi pengetahuan yang saya pelajari di sini dengan rekan-rekan
saya yang lain," ujar mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional ini.

Segudang Penghargaan

Denisa memang layak terpilih sebagai pembicara dalam forum BDSC, jika dilihat dari berbagai kegiatan yang diikuti dan banyak penghargaan yang diraihnya. Sosok yang memiliki tipe terbuka dan bertanggungjawab ini pernah terpilih sebagai 30 TUTOR pada event Pemuda Mendunia Chapter Malaysia 2017 yang diselenggarakan oleh Studec International.

Kemudian meraih posisi tiga dalam 'Kompetisi Pemikiran Kritis Mahasiswa 2017' yang diselenggarakan oleh Kementerian Ristekdikti bekerja sama dengan Universitas Mercubuana.
Secretary General President Model United Nations 2017 ini juga pernah mendapatkan Best Delegate dan Best Position Paper pada ASEAN Youth General Forum, di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta 2017.

Kemudian meraih Best Position Paper di Jayabaya MUN 2017, Runner up Tazkia English Debate Competition 2016, Finalis di Nanyang Technological University (NTU) Model United Nations 2016, The Most Outstanding Delegate in SOCHUM, Airlangga School of Diplomacy 2016, dan The Most Outstanding Delegate in UNHCR, di Universitas Indonesia 2015.

(nwy/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads