"NTB itu kebanyakan program itu berjalan dengan prinsip-prinsip keterbukaan pemerintahan, seperti produksi sapi, jagung, rumput laut, investasi meningkat," kata Deputi II Kantor Staf Presiden Yanuar Nugroho di kantornya, gedung Bina Graha, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Selasa (12/12/2017).
Zainul Majdi atau dikenal dengan sebutan Tuan Guru Bajang berhasil menciptakan pemerintahan yang juga melibatkan warga. Karena itu, dia dinilai layak menyampaikan materi dalam forum yang juga dihadiri para pejabat negara-negara sahabat itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Contoh di Bojonegoro, tiap Jumat di Pendopo Bojonegoro itu Kang Yoto dan SKPD duduk bersama, rakyatnya datang mereka boleh komplain apa saja," ujar Yanuar.
Pada awal-awal penerapan program itu, sebagian besar rakyat setempat komplain tentang kinerja pemerintah. Tetapi lama-kelamaan masyarakat justru bersimpati dan ikut memberi usul untuk pemerintah.
"Prinsipnya, (open government) kayak gitu, cuma mengubah cara berkomunikasi. Misal 'punya uang segini akan dibangun apa?' ditanyakan ke masyarakat," tutur Yanuar.
Untuk DKI Jakarta, yang akan menjadi pembicara adalah Kepala Bappeda Tuty Kusumawati dalam panel bertema membangun kepercayaan dan integritas publik. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan masih dalam konfirmasi untuk berbicara dalam panel penutupan.
Acara APLF 2017 akan berlangsung di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, pada Kamis (14/12). Sejumlah menteri dari Indonesia dan beberapa negara sahabat pun akan berpartisipasi. (bpn/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini