"Harapan kami adalah semuanya tenang dan kita semua kembali ke kehidupan normal tanpa keributan dan tanpa kekerasan," kata Lieberman dalam wawancara di sebuah radio seperti dikutip dari Reuters, Minggu (10/12/2017).
Baca juga: Foto: Gaza Bergejolak |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu pertarungan singkat juga terjadi di pintu gerbang Damaskus menuju Kota Tua Yerusalem, tempat para demonstran meneriakkan slogan-slogan dan mengangkat bendera Palestina tinggi-tinggi.
Di hari berikutnya (9/12) sebuah roket kembali ditembakkan dari Jalur Gaza dan jatuh di kota Sderot, Israel bagian selatan. Israel membalas roket itu dengan serangan udara ke target-target Hamas di dekat perbatasan Israel dengan Gaza. Serangan udara Israel itu melukai sedikitnya 25 orang di Gaza.
Serangan roket ini merupakan serangan ketiga sepanjang Jumat (8/12) waktu setempat dan serangan kedua sejak Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada Rabu (6/12). Keputusan kontroversial itu memicu protes keras di Palestina, termasuk Gaza. (bag/imk)











































