Media Iran melaporkan seperti dilansir kantor berita Reuters, Jumat (8/12/2017), dalam aksinya, para demonstran di Iran meneriakkan "Matilah Amerika" dan "Matilah Israel". Para demonstran membawa bendera-bendera Palestina dan banner bertuliskan: "Quds (nama Arab untuk Yerusalem) milik muslim. Di sejumlah kota, termasuk di ibu kota Teheran, para demonstran membakar gambar-gambar Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Sebelumnya, pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei menyebut keputusan Trump soal Yerusalem sebagai tanda ketidakmampuan dan kegagalan. Adapun Presiden Iran Hassan Rouhani menyebut keputusan Trump "keliru, tidak sah, provokatif dan sangat berbahaya".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pidatonya pada Rabu (6/12) waktu setempat, Presiden Trump secara resmi mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Pengumuman itu disampaikan meski para pemimpin dunia sebelumnya telah mengingatkan, bahwa langkah tersebut akan memicu gelombang kekerasan baru di kawasan Timur Tengah.
Dalam pidatonya di Gedung Putih tersebut, Trump menyatakan bahwa pemerintahnya juga akan memulai proses pemindahan Kedutaan AS di Tel Aviv ke Yerusalem. Proses pemindahan tersebut diperkirakan akan berlangsung beberapa tahun.
"Saya telah memutuskan bahwa inilah waktunya untuk secara resmi mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel," ujar Trump dalam pidatonya seraya mengatakan bahwa dengan langkah ini, dirinya menepati salah satu janjinya saat kampanye kepresidenan. (ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini