"Kami keluarga besar Nahdlatul Ulama menyampaikan sikap mendukung kemerdekaan rakyat dan negara Palestina mendesak agar PBB segera memberikan pengesahan keanggotaan negara Palestina secara resmi," ujar Ketua Ikatan Pemuda Nahdlatul Ulama (IPNU) Asep Irfan Mujahid saat orasi di depan Kantor Kedubes AS di Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat (8/12/2017).
"Serta memberikan hak yang setara sebagai rakyat dan negara yang merdeka sebagaimana amanat NU ke-33 di Jombang," sambung Asep.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Mengutuk keras tindakan pengakuan sepihak presiden AS Donald Trump yang menyatakan bahwa Yerusalem merupakan ibu kota Israel. Pernyataan tersebut merupakan suatu tindakan yang akan merusak dan mengacaukan perdamaian dunia," tegasnya.
Untuk itu, IPNU mendorong pemerintah Indonesia untuk mempertimbangkan hubungan diplomatik dengan AS. Jika tuntutan tak dikabulkan, mereka minta pemerintah mengusir Dubes AS dari Indonesia.
"Mendorong pemerintah Indonesia untuk mempertimbangkan kembali hubungan diplomatik dengan Amerika dan menangguhkan operasionalisasi perusahaan multi nasional asal Amerika Serikat jika presiden Donald Trump tidak mencabut pernyataannya," paparnya.
"Mengusir Dubes AS jika mengabaikan tuntutan ini," kata Asep.
![]() |
"Kita menolak gagasan Donal Trump untuk memindahkan kedubes mereka ke Yerusalem itu artinya mengakui Yerusalem milik Israel. Yerusalem timur itu adalah milik Palestina asli. Kita mencoba untuk menolak dan ini mudah mudahan jadi wakil suara masyarakat Indonesia. Kita tidak tidur, tidak lalai kita mengikuti dan ikut mendukung proses perdamaian," papar Ketua Umum Aqso Working Group Agus Sudarmaji.
Aksi tersebut juga diikuti oleh Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU). Mereka juga ikut berorasi bersama para pendemo lainnya.
Sementara itu di lokasi, para personel kepolisian sudah berjaga mengamankan Kedubes AS. Kendaraan anti-huru-hara juga sudah terparkir di lokasi.
(ams/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini