Massa Pendemo di Kedubes AS Desak PBB Akui Kemerdekaan Palestina

Massa Pendemo di Kedubes AS Desak PBB Akui Kemerdekaan Palestina

Samsudhuha Wildansyah - detikNews
Jumat, 08 Des 2017 14:20 WIB
Foto: Massa aksi di Kedubes AS. (Wildan-detikcom)
Jakarta - Massa di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) mengecam pengakuan sepihak Presiden Donald Trump bahwa Yerusalem merupakan Ibu Kota Israel. Mereka menuntut Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengakui kemerdekaan Palestina.

"Kami keluarga besar Nahdlatul Ulama menyampaikan sikap mendukung kemerdekaan rakyat dan negara Palestina mendesak agar PBB segera memberikan pengesahan keanggotaan negara Palestina secara resmi," ujar Ketua Ikatan Pemuda Nahdlatul Ulama (IPNU) Asep Irfan Mujahid saat orasi di depan Kantor Kedubes AS di Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat (8/12/2017).

"Serta memberikan hak yang setara sebagai rakyat dan negara yang merdeka sebagaimana amanat NU ke-33 di Jombang," sambung Asep.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Massa pendemo di depan Kedubes ASFoto: Massa aksi di Kedubes AS. (Wildan-detikcom)
Asep menambahkan tindakan Trump tersebut merupakan klaim sepihak negara AS. Dia menyebut sikap Trump itu mengacaukan proses perdamaian antara Israel dan Palestina.

"Mengutuk keras tindakan pengakuan sepihak presiden AS Donald Trump yang menyatakan bahwa Yerusalem merupakan ibu kota Israel. Pernyataan tersebut merupakan suatu tindakan yang akan merusak dan mengacaukan perdamaian dunia," tegasnya.

Untuk itu, IPNU mendorong pemerintah Indonesia untuk mempertimbangkan hubungan diplomatik dengan AS. Jika tuntutan tak dikabulkan, mereka minta pemerintah mengusir Dubes AS dari Indonesia.

"Mendorong pemerintah Indonesia untuk mempertimbangkan kembali hubungan diplomatik dengan Amerika dan menangguhkan operasionalisasi perusahaan multi nasional asal Amerika Serikat jika presiden Donald Trump tidak mencabut pernyataannya," paparnya.

"Mengusir Dubes AS jika mengabaikan tuntutan ini," kata Asep.

Massa Pendemo di Kedubes AS Desak PBB Akui Kemerdekaan Palestina Foto: Massa aksi di Kedubes AS. (Wildan-detikcom)
Hal senada juga disampaikan massa dari Al-Aqsa Working Group. Mereka juga minta Indonesia mengambil sikap untuk mendukung proses perdamaian di Palestina dan Israel.

"Kita menolak gagasan Donal Trump untuk memindahkan kedubes mereka ke Yerusalem itu artinya mengakui Yerusalem milik Israel. Yerusalem timur itu adalah milik Palestina asli. Kita mencoba untuk menolak dan ini mudah mudahan jadi wakil suara masyarakat Indonesia. Kita tidak tidur, tidak lalai kita mengikuti dan ikut mendukung proses perdamaian," papar Ketua Umum Aqso Working Group Agus Sudarmaji.

Aksi tersebut juga diikuti oleh Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU). Mereka juga ikut berorasi bersama para pendemo lainnya.

Sementara itu di lokasi, para personel kepolisian sudah berjaga mengamankan Kedubes AS. Kendaraan anti-huru-hara juga sudah terparkir di lokasi.


(ams/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads