Tak Punya Biaya, Siswa Cerdas di Rembang Ini Terancam Putus Sekolah

Tak Punya Biaya, Siswa Cerdas di Rembang Ini Terancam Putus Sekolah

Arif Syaefudin - detikNews
Jumat, 08 Des 2017 13:39 WIB
Eswien Nafiqoh, siswi cerdas dari Rembang yang terancam putus sekolah. (Arif Syaefudin/detikcom)
Rembang - Seorang siswi di Rembang terancam tidak dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang menengah atas akibat impitan kondisi perekonomian keluarga. Padahal di sekolah ia tercatat sebagai murid yang berprestasi.

Dia adalah Eswien Nafiqoh (13), yang kini tercatat sebagai murid kelas VIII SMP Negeri 1 Sulang. Anak pasangan Samat dan Siti Kayatun ini tinggal di RT 6 RW 3 Dukuh Taraban, Desa Kunir, Kecamatan Sulang, Rembang.

Semenjak masih di sekolah dasar sampai sekolah menengah pertama, ia menjadi langganan peraih peringkat pertama di kelasnya. Rata-rata nilainya di angka 8-9.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Samat mengaku khawatir dengan kondisi perekonomian keluarganya dapat mempengaruhi pendidikan anaknya. Terlebih, tinggal setahun lagi Eswien masuk SMA, yang membutuhkan biaya iuran bulanan.

"Saya khawatir kondisi saya saat ini bisa menghentikan langkah anak saya mengenyam dunia pendidikan. Kalau saya lihat nilai di rapornya juga bagus-bagus dan selalu ranking I. Jadi eman (sayang) kalau tidak melanjutkan ke SMA," paparnya saat ditemui detikcom di rumahnya, Jumat (8/12/2017).

Kedua orang tua Eswien hanya bekerja serabutan. Jika masuk musim tanam, mereka ikut menjadi buruh tani. Selain musim tanam, mereka mencari pekerjaan sebagai buruh cuci ataupun buruh batu.

"Selama ini juga tidak ada tawaran beasiswa atau apa. Saya mau cari tahu juga nggak paham, saya ini cuma orang desa. Justru saat ini saya berharap ada beasiswa yang bisa jadi penyemangat kita untuk pendidikan Eswien," imbuh Samat.

Kondisi keluarga Eswien memang bisa masuk dalam kategori kurang mampu. Mereka tinggal di sebuah rumah yang berdiri di atas tanah pinjaman keluarga, berukuran sekitar 9x5 meter berdinding kayu beralas tanah.

Penghasilan orang tuanya pun terbilang pas-pasan dan tidak pasti. Untuk pergi sekolah, Eswien mengendarai sepeda menempuh jarak sekitar 5 kilometer. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads