Jokowi Sampaikan Keberpihakan ke Nauru terkait Perubahan Iklim

Jakarta - Presiden Republik Nauru Baron Waqa mengunjungi Presiden Jokowi. Mereka membahas perubahan iklim yang mengancam negara-negara Pasifik termasuk Nauru.

Hal ini disampaikan Menteri Luar Negeri RI Retno Lestari Priansari Marsudi usai pertemuan itu, di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (8/12/2017).

"Karena Nauru ini adalah negara kepulauan kecil, masalah 'climate change' menjadi masalah yang sangat menantang. Tantangan utama termasuk di bidang 'climate change' terutama naiknya level air laut," kata Retno.

Baca juga: Jokowi Sambut Presiden Nauru di Istana Bogor

Nauru adalah negara di utara Papua Nugini. Nauru disebut-sebut sebagai negara terkecil ketiga di dunia. Luasnya adalah 21 km persegi, kurang lebih agak lebih luas 3 hingga 4 km persegi dibanding Kota Magelang, Jawa Tengah. Penduduknya sebanyak 10 ribuan jiwa.

Masalah naiknya permukaan laut gara-gara perubahan iklim adalah masalah hidup dan matinya negara-negara Mikronesia seperti Nauru. Sebenarnya Indonesia juga merupakan negara yang punya banyak pulau-pulau kecil. Jadi masalah yang dihadapi Nauru juga merupakan masalah yang dihadapi Indonesia.

"Kita menyampaikan negara Indonesia ini adalah negara kepulauan, 17 ribu pulaunya, ribuan juga pulau-pulau itu adalah pulau-pulau kecil. Kepentingan negara-negara kecil di Pasifik juga merupakan kepentingan Indonesia," kata Retno.

"Oleh karena itu kita tunjukkan keberpihakan kita terhadap kepentingan negara-negara kepulauan kecil," imbuhnya.

Baca juga: Menlu: Presiden Nauru Sahabat Indonesia, Tak Dukung Papua Merdeka

Kedua pemimpin negara juga membahas kerja sama di bidang kemaritiman, managemen sumber daya laut, dan pengambilan ikan secara ilegal. Jokowi menyampaikan akan membantu Nauru dalam bidang kemaritiman.

"Presiden menyampaikan kita akan membantu dalam bentuk 'capacity building' dalam isu tersebut," kata Retno.

Baron Waqa juga mengundang Indonesia untuk hadir dalam perayaan 50 tahun kemerdekaan Nauru. Indonesia akan mengirim Menteri Koordinator Bidang Politim Hukum dan Keamanan Wiranto untuk hadir pada perayaan di Nauru bulan Januari tahun depan, sekaligus membahas tindak lanjut kerjasama antarnegara. (dnu/ams)