"Sudah diizinkan pulang dan jalan lagi. Pulang ke apartemen, (menjalani) rawat jalan lagi," ucap istri Novel, Rina Emilda, kepada detikcom, Kamis (7/12/2017).
Emil, sapaan akrabnya, menyebut perkiraan operasi tahap 2 itu baru bisa terealisasi hingga sebulan ke depan, tergantung kondisi pertumbuhan selaput mata Novel. Sebab, operasi tahap 2 memungkinkan dilakukan jika pertumbuhan selaput mata Novel sudah merata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Emil menyebut Novel sudah bisa beraktivitas seperti biasa, misalnya menjalankan salat di masjid. Namun kondisi matanya kirinya belum boleh terkena air pasca-operasi yang baru dijalani kemarin (6/12). Karena itu, di mata yang tertutup perban tersebut juga dilapisi semacam plastik di lapisan bawahnya.
Novel Baswedan mengalami teror penyiraman air keras pada 11 April 2017 setelah melaksanakan salat subuh di masjid dekat kediamannya. Sejak saat itu, Novel berada di Singapura untuk menjalani perawatan terhadap kedua matanya yang terluka akibat air keras.
Kondisi mata kirinya paling parah akibat terpapar zat kimia itu. Operasi tahap kedua, yang seyogianya dilaksanakan pada 20-21 Oktober lalu, mundur dari jadwal karena pertumbuhan kornea matanya belum rata. Akibatnya, operasi memang diperkirakan ditunda 1-2 bulan kemudian.
Sementara itu, Polda Metro Jaya, yang menangani kasus ini, telah merilis dua sketsa wajah baru terduga pelaku yang terlibat teror penyerangan terhadap Novel. Sebanyak 167 personel kepolisian dikerahkan untuk mengusut kasus ini. Bahkan nomor hotline juga dibuka bagi masyarakat yang memiliki informasi mengenai identitas keduanya. (nif/jbr)