"Seperti yang saya katakan kemarin dan seperti disampaikan Ibu Menlu, Indonesia tentu posisinya berada di pihak Palestina," ucap JK setelah membuka acara Bali Democracy Forum ke-10 di Indonesia Convention Exhibiton (ICE), Jl BSD Grand Boulevard, Tangerang, Kamis (7/12/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena ini juga melanggar keputusan PBB yang menyatakan bahwa Yerusalem harus dibicarakan antara Palestina dan Israel. Tidak bisa sepihak. Amerika menyatakannya sepihak," imbuhnya.
Namun JK masih enggan memaparkan apa langkah Indonesia terkait pernyataan Presiden AS tersebut. Ia hanya menjelaskan akan ada upaya bersama yang dilakukan Indonesia.
"Ya tentu ada upaya bersama dan apakah itu lewat PBB, tapi stand point-nya Indonesia, baik sesudah maupun sebelum pernyataan itu, berada di pihak Palestina," tegasnya.
JK juga belum memastikan apakah Indonesia akan memutuskan hubungan diplomatis dengan AS.
"Itu belum dipikirkan hal itu (pemutusan hubungan diplomatis)," ujarnya singkat.
Dalam kesempatan yang berbeda, Menlu RI Retno Marsudi telah menyampaikan pandangannya terlebih dahulu. Ia mengutuk pernyataan Presiden AS soal Yerusalem jadi ibu kota Israel.
"Pagi tadi Presiden AS baru saja menyatakan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Kami mengutuk pernyataan itu," ucap Retno dalam pidato pembukaannya untuk Bali Democracy Forum ke-10. (rvk/rvk)











































