Banyak Sekolah Rusak, Warga Serang Bentuk Forum Komunikasi

Banyak Sekolah Rusak, Warga Serang Bentuk Forum Komunikasi

Bahtiar Rifa'i - detikNews
Rabu, 06 Des 2017 14:54 WIB
Serang - Puluhan warga Serang membentuk Forum Komunikasi Sekolah Aman (Foksa). Komunitas ini dibentuk sebagai wadah pertukaran informasi antarkelompok masyarakat yang prihatin terhadap maraknya sekolah rusak di Kabupaten Serang, Banten.

Selain itu, komunitas ini membentuk program sosialisasi kanal pengaduan sekolah rusak yang terintegrasi dengan sistem LAPOR! milik Kantor Staf Presiden. Setiap laporan yang masuk dari komunitas dan warga kemudian akan diteruskan ke Kementerian Pendidikan.

"Ini penting dilakukan, karena satu dari lima ruang kelas SD di Kabupaten Serang dalam kondisi rusak berat. Tiga dari sepuluh siswa terancam keselamatan dan kesehatannya," kata Wakil Ketua Foksa Sukemi kepada wartawan di Palima, Kota Serang, Banten, Rabu (6/12/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, Direktur Eksekutif Pusat Telaah dan Informasi Regional Ari Setiawan mengatakan komunitas ini dibentuk mulai komunitas sekolah, komite, dan unsur wali murid. Sebagai organisasi yang berfokus dalam kebutuhan dasar, Foksa akan melakukan pendampingan forum ini.

Forum ini terdiri atas 10 komunitas sekolah, seperti SDN Sampang, Priok, Sukabares, Sadah, Cimiung, Bugel, Panyabrangan, Kalibuntu, dan Bantarpanjang di Kabupaten Serang.

"Jadi forum ini komunitas sekolah yang kondisinya rusak. Mereka ingin mengajak masyarakat lain yang ingin me-report sekolah di lingkungannya," katanya.

Alasan lain komunitas ini dibentuk, Ari mengatakan untuk membantu pemerintah daerah. Pemda, menurutnya, juga harus tepat sasaran dalam pembangunan atau alokasi rehabilitasi sekolah.

Sebetulnya, Ari mengatakan, jika berbicara sekolah rusak, khususnya SD, ranking pertama di Banten ada di Lebak, kedua di Pandeglang, dan terakhir di Serang.

"Di Pandeglang dan Lebak banyak sekolah rusak, tapi aksesnya jauh. Di Serang sekolah rusak tapi aksesnya mudah. Makanya kita fokus di Serang," katanya. (bri/asp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads