"Mengapa Presiden tidak memilih KSAL, KSAD, tetapi (memilih) Pak Hadi, padahal potensinya sama? Karena mengawal pesta demokrasi ini, tahun politik itu bukan hanya 2018, tapi sampai akhir 2019," jelas Gatot saat mengantar Hadi mengikuti uji kelayakan di lobi gedung Nusantara II, Komplek DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (6/12/2017).
Seperti diketahui, pilkada serentak digelar pada tahun 2018. Sementara itu pileg dan pilpres akan dilaksanakan serentak pada 2019.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gatot kemudian menerangkan KSAD Jenderal Mulyono dan KSAL Laksamana Ade Supandi tidak diajukan sebagai calon Panglima TNI karena keduanya akan memasuki masa pensiun pada 2018 dan 2019. KSAD Pensiun pada bulan Januari 2019 dan KSAL pensiun pada Juni 2018.
"Jadi (jika KSAD atau KSAL yang menjadi Panglima TNI) ini terputus, maka dipilih bapak KSAU," ujar Gatot.
Gatot menilai pilihan Jokowi kepada Hadi tepat karena Hadi memiliki pengalaman sebagai panglima di Angkatan Udara. Hadi menurut Gatot sering terlibat diskusi bersama Presiden dan para pimpinan TNI.
"Presiden sangat tepat memilih Pak Hadi karena Pak Hadi sudah menjabat sebagai KSAU, sudah bersama-sama kita semuanya, sering berdiskusi dan sebagainya," terang Gatot.
Jenderal bintang empat yakin Hadi memiliki kemampuan dalam memimpin para prajurit TNI, khususnya saat tahun politik 2018-2019 nanti. "Kami (TNI) yakin bahwa Pak Hadi mampu untuk memimpin, khususnya menghadapi tahun politik ini. Yang saya katakan harus punya perhatian lebih," sambung Gatot.
Terakhir, Gatot mengungkapkan keikhlasannya menyerahkan tongkat komando Panglima TNI kepada Hadi.
"Begitu sudah disetujui, kemudian dilantik, maka saya dengan tulus ikhlas, tongkat estafet saya berikan kepada Pak Hadi," kata dia. (aud/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini