Aktivis yang tergabung dalam Aliansi Tolak Bandara Kulon Progo ini diamankan polisi saat proses land clearing lahan pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA), di Kecamatan Temon.
"Kawan-kawan solidaritas pagi tadi (pukul 10.15 WIB) tidak banyak, mereka berada di salah satu rumah yang belum merelakan rumahnya digusur, di Desa Palihan," kata Aris, ditemui detikcom di Mapolres Kulon Progo, Selasa (5/12/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat itu petugas dari TNI/Polri sudah banyak. Saya mendekat mau menolong kawan-kawan yang ditarik dipaksa keluar dari rumah," jelasnya.
Namun malang, dia terjatuh dan justru turut menjadi sasaran petugas. Padahal, lanjutnya, ia sudah menunjukkan kartu pers mahasiswa dan memberitahu petugas bahwa posisinya tengah melakukan peliputan.
"Saya diinjak-injak pakai sepatu, rambut dijambak, dipukuli pakai tangan kosong dan pentungan. Lokasinya di kandang sapi, banyak petugasnya," papar Aris sambil menunjukkan luka lebam di punggung dan lengan tangan kirinya.
Tampak pula luka di bagian muka Aris.
Setelah sempat tarik-menarik, ia akhirnya menyerah dan diangkut truk Satuan Sabhara yang kemudian langsung dibawa ke Mapolres Kulon Progo bersama 11 aktivis lainnya.
Diakuinya, dari 12 aktivis yang diamankan, 3 orang termasuk dirinya berstatus jurnalis pers mahasiswa dan tengah melakukan peliputan ketika kejadian berlangsung.
"Seluruh barang bawaan kami disita semua. Tapi ini sudah ada yang dikembalikan. Satu kamera milik teman saya datanya dihapus, kartu pers mahasiswa saya juga belum dikembalikan," ujarnya.
Juru bicara aktivis solidaritas Aliansi Tolak Bandara Kulon Progo, Heronimus Heron mengatakan, aktivis mahasiswa yang berasal dari berbagai perguruan tinggi sengaja hadir di lokasi calon pembangunan NYIA untuk aksi solidaritas terhadap 38 warga yang menolak proyek NYIA.
Diakuinya, dalam aksi solidaritas, para aktivis telah meminta izin kepada warga setempat dan diperbolehkan untuk tinggal di rumah penduduk.
"Kalau jumlah persisnya saya tidak hafal, karena tiap hari ada yang datang ada yang pulang ke kampus kuliah. Tapi posisi pagi tadi, hanya sedikit kawan-kawan yang di lokasi, sekitar 20 orang. Mereka juga tidak melawan, hanya berdiam di rumah," akunya. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini