Begini Pengakuan Mahasiswa yang Ikut Diciduk Polisi Kulon Progo

Begini Pengakuan Mahasiswa yang Ikut Diciduk Polisi Kulon Progo

Ristu Hanafi - detikNews
Selasa, 05 Des 2017 16:16 WIB
Aris menunjukkan luka di punggungnya. Foto: Ristu Hanafi
Kulon Progo - Polisi mengamankan 12 aktivis penolakan pembangunan Bandara Kulon Progo siang tadi. Salah seorang aktivis yang ikut diciduk, Aris Setiawan Rimbawan (21) menceritakan peristiwa penangkapannya.

Aktivis yang tergabung dalam Aliansi Tolak Bandara Kulon Progo ini diamankan polisi saat proses land clearing lahan pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA), di Kecamatan Temon.

"Kawan-kawan solidaritas pagi tadi (pukul 10.15 WIB) tidak banyak, mereka berada di salah satu rumah yang belum merelakan rumahnya digusur, di Desa Palihan," kata Aris, ditemui detikcom di Mapolres Kulon Progo, Selasa (5/12/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Waktu kejadian, Aris yang merupakan mahasiswa UNY ini datang dalam rangka peliputan pers mahasiswa. Sebelumnya, ia juga selalu mendampingi aksi aliansi di tengah proses land clearing proyek NYIA.

"Saat itu petugas dari TNI/Polri sudah banyak. Saya mendekat mau menolong kawan-kawan yang ditarik dipaksa keluar dari rumah," jelasnya.

Namun malang, dia terjatuh dan justru turut menjadi sasaran petugas. Padahal, lanjutnya, ia sudah menunjukkan kartu pers mahasiswa dan memberitahu petugas bahwa posisinya tengah melakukan peliputan.

"Saya diinjak-injak pakai sepatu, rambut dijambak, dipukuli pakai tangan kosong dan pentungan. Lokasinya di kandang sapi, banyak petugasnya," papar Aris sambil menunjukkan luka lebam di punggung dan lengan tangan kirinya.

Tampak pula luka di bagian muka Aris.

Setelah sempat tarik-menarik, ia akhirnya menyerah dan diangkut truk Satuan Sabhara yang kemudian langsung dibawa ke Mapolres Kulon Progo bersama 11 aktivis lainnya.

Diakuinya, dari 12 aktivis yang diamankan, 3 orang termasuk dirinya berstatus jurnalis pers mahasiswa dan tengah melakukan peliputan ketika kejadian berlangsung.

"Seluruh barang bawaan kami disita semua. Tapi ini sudah ada yang dikembalikan. Satu kamera milik teman saya datanya dihapus, kartu pers mahasiswa saya juga belum dikembalikan," ujarnya.

Juru bicara aktivis solidaritas Aliansi Tolak Bandara Kulon Progo, Heronimus Heron mengatakan, aktivis mahasiswa yang berasal dari berbagai perguruan tinggi sengaja hadir di lokasi calon pembangunan NYIA untuk aksi solidaritas terhadap 38 warga yang menolak proyek NYIA.

Diakuinya, dalam aksi solidaritas, para aktivis telah meminta izin kepada warga setempat dan diperbolehkan untuk tinggal di rumah penduduk.

"Kalau jumlah persisnya saya tidak hafal, karena tiap hari ada yang datang ada yang pulang ke kampus kuliah. Tapi posisi pagi tadi, hanya sedikit kawan-kawan yang di lokasi, sekitar 20 orang. Mereka juga tidak melawan, hanya berdiam di rumah," akunya. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads