Sekedar diketahui, koalisi yang terdiri dari Nasdem, PPP, PKB dan Golkar masih belum menentukan siapa pendamping Ridwan Kamil. Sejauh ini ada tiga kandidat yakni Daniel Muttaqien (Golkar), Uu Ruzhanul Ulum (PPP) dan Syaiful Huda (PKB)
Karim mengatakan bukan tidak mungkin Golkar angkat kaki apabila kadernya tidak diakomodir oleh koalisi maupun Ridwan Kamil. Apalagi, sambung dia, internal Golkar juga belum satu suara mendukung Wali Kota Bandung tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keputusan Golkar mendukung Ridwan Kamil memang diambil oleh Ketum Golkar Setya Novanto yang sebentar lagi akan diganti karena tersangkut kasus hukum. Meski begitu perubahan sosok Ketum Golkar tak lantas jadi faktor utama adanya perubahan dukungan.
"Kemungkinan perubahan (dukungan) masih ada, tapi bukan ditentukan sosok ketum (baru), kalau pun terjadi perubahan itu karena dinamika dalam penetapan cawagub," tutur Guru Besar UPI tersebut.
Menurutnya persoalan lainnya di internal Golkar yaitu terkait figur Daniel Muttaqien yang dianggap kurang bisa mendongkrak suara Ridwan Kamil. Tidak hanya faktor popularitas dan elektabilitas yang masih rendah tetapi soliditas mesin partai.
"Mengambil Daniel itu terlalu berisiko karena tidak menjamin mendulang suara di Pantura dan dia tidak akan bisa menyatukan dukungan pasangan (RK - Daniel)," jelas Karim. (ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini