Tommy memberi pernyataan kepada wartawan saat keluar dari Markas Polsek Metro Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (4/12/2017) pukul 16.38 WIB. Dia didampingi Sekretaris Garda Satwa Indonesia, Anisa Ratna Kurnia.
Dijelaskan Tommy, dia awalnya berniat melaporkan Elishia ke polisi terkait kasus penelantaran hewan. Namun ternyata Elishia juga datang dan akhirnya Kapolsek Tanah Abang AKBP Lukman Cahyono menyarankan agar dilakukan mediasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Tommy, mediasi itu berlangsung sekitar 1 jam. Mediasi berjalan alot dan tidak ada titik temu. Menurutnya, Elishia kukuh menyebut tidak melakukan penyiksaan terhadap anjing Valent.
"Meletakkan binatang hidup dalam mobil dengan kaca dibuka sedikit tanpa makan dan minum 8 jam lebih salah atau tidak? Saya kembalikan lagi pada masyarakat. Dia tetap bilang itu tidak salah," kata Tommy.
Anisa Ratna juga ikut berbicara. Menurut dia, meninggalkan hewan peliharaan di dalam mobil kurang-lebih 8 jam adalah penyiksaan terhadap binatang.
"Secara logika saja, kita kalau misalkan selama 8 jam di situ (dalam mobil), tanaman saja ditaruh di situ layu pasti, dalam arti agak keriput atau apa. Ini makhluk hidup," ucap Anisa. Dia tidak setuju dengan argumen Elishia yang menyatakan anjingnya senang diperlakukan seperti itu.
"Meninggalkan makhluk hidup 8 jam di dalam mobil itu adalah salah satu tindakan penyiksaan," ujarnya. Menurutnya, jika kasus ini di luar negeri, masyarakat wajib memecahkan kaca mobil dan menyelamatkan anjingnya.
![]() |
Anisa melanjutkan, pihaknya tetap berniat agar perawatan anjing Valent dititipkan di Garda Satwa Indonesia. Mereka juga ingin mengedukasi pemilik agar tidak menyiksa binatang.
Tommy menambahkan, akan terus berjuang agar pemeliharaan Valent bisa dititipkan di Garda Satwa Indonesia. Dia akan menunggu hasil mediasi lanjutan yang belum ditentukan waktu dan tempatnya. Nantinya, jika masih buntu, dia akan resmi melaporkan kasus ini ke polisi.
"Saya yakin dengan keputusan saya bahwa Valent berada di tangan yang salah," ujar Tommy. Dia juga meminta maaf kepada para netizen yang mendukungnya di media sosial lewat hashtag #SelamatkanValent karena belum bisa mengambil anjing Valent dari tangan pemiliknya.
"Pengertian tentang memelihara peliharaan yang baik itu tidak diterima oleh pemilik Valent. Itu yang membuat saya akan semakin maju apa pun risikonya dengan pertemuan kedua nanti seperti apa. Kalau nggak ketemu (buntu) berarti lanjut terus (proses hukum)," sambungnya. (hri/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini