Pada tahun 2014 lalu, para militan ISIS dilaporkan menewaskan ribuan warga Yazidi di Sinjar dan menculik ribuan perempuan dan anak-anak perempuan Yazidi. Banyak dari mereka yang dijadikan sebagai budak seks oleh ISIS.
Para petempur Kurdi yang didukung oleh koalisi internasional anti-ISIS yang dipimpin Amerika Serikat, merebut kembali Sinjar dari tangan ISIS pada November 2015, sebelum pasukan keamanan Irak mengambil alih kekuasaan di wilayah itu pada Oktober lalu. Sinjar merupakan wilayah otonomi Kurdi yang berada di Irak utara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kementerian Irak tersebut telah melakukan penghitungan terkait kasus penculikan oleh ISIS itu. Angkanya menunjukkan bahwa 2.525 anak-anak Yazidi kini menjadi yatim atau yatim piatu, sedangkan orangtua dari 220 anak lainnya hingga kini belum ditemukan atau diketahui nasibnya.
Menurut Bozani, 47 kuburan massal berisi jasad-jasad warga Yazidi telah ditemukan sejak tahun 2014.
Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah menyebut pembantaian warga Yazidi tersebut sebuah genosida. Disebutkan PBB, ISIS telah merencanakan pembantaian tersebut dan kemudian sengaja memisahkan kaum pria dari kaum wanita untuk mencegah anak-anak Yazidi dilahirkan.
Sekitar 550 ribu warga Yazidi bermukim di Irak sebelum pembantaian ISIS tersebut. Namun sejak pembantaian tersebut, sekitar 100 ribu warga Yazidi telah meninggalkan Irak. (ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini