"Disayangkan bahwa sebagian bersikeras melakukan langkah ini tanpa mempedulikan bahaya yang ditimbulkannya pada stabilitas Timur Tengah dan seluruh dunia," kata Ahmed Abul Gheit, kepala Liga Arab kepada para wartawan di Kairo, Mesir seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (4/12/2017).
Hal itu disampaikan setelah menantu Trump yang menjadi utusan perdamaian Timur Tengah, Jared Kushner mengatakan pada Saban Forum pada Minggu (3/12) waktu setempat, bahwa Trump akan segera memutuskan apakah akan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tak ada yang membenarkan tindakan ini ... itu tidak akan menunjang perdamaian atau stabilitas, sebaliknya itu akan memupuk kefanatikan dan kekerasan," tegas Abul Gheit.
Israel menduduki wilayah Yerusalem timur dan Tepi Barat dalam perang tahun 1967. Israel kemudian menganeksasi wilayah Yerusalem timur dalam langkah yang tak pernah diakui komunitas internasional. Sedangkan Palestina tetap memandang wilayah tersebut sebagai ibu kota negara independen mereka di masa mendatang. Adapun sikap pemerintah AS selama ini adalah status Yerusalem harus dinegosiasikan antara Palestina dan Israel. (ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini