Liga Arab ke Trump: Jangan Akui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel

Liga Arab ke Trump: Jangan Akui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel

Rita Uli Hutapea - detikNews
Senin, 04 Des 2017 11:36 WIB
Donald Trump (Foto: REUTERS/Kham)
Kairo - Kepala Liga Arab mengingatkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk tidak mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Diingatkannya, keputusan Trump tersebut akan meningkatkan kefanatikan dan kekerasan, serta tidak menunjang proses perdamaian Israel-Palestina.

"Disayangkan bahwa sebagian bersikeras melakukan langkah ini tanpa mempedulikan bahaya yang ditimbulkannya pada stabilitas Timur Tengah dan seluruh dunia," kata Ahmed Abul Gheit, kepala Liga Arab kepada para wartawan di Kairo, Mesir seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (4/12/2017).

Hal itu disampaikan setelah menantu Trump yang menjadi utusan perdamaian Timur Tengah, Jared Kushner mengatakan pada Saban Forum pada Minggu (3/12) waktu setempat, bahwa Trump akan segera memutuskan apakah akan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Abul Gheit mengatakan, Liga Arab mengikuti dengan seksama isu tersebut dan terus berhubungan dengan otoritas Palestina dan negara-negara Arab untuk mengkoordinasikan sikap Arab jika Trump memang benar-benar mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

"Tak ada yang membenarkan tindakan ini ... itu tidak akan menunjang perdamaian atau stabilitas, sebaliknya itu akan memupuk kefanatikan dan kekerasan," tegas Abul Gheit.

Israel menduduki wilayah Yerusalem timur dan Tepi Barat dalam perang tahun 1967. Israel kemudian menganeksasi wilayah Yerusalem timur dalam langkah yang tak pernah diakui komunitas internasional. Sedangkan Palestina tetap memandang wilayah tersebut sebagai ibu kota negara independen mereka di masa mendatang. Adapun sikap pemerintah AS selama ini adalah status Yerusalem harus dinegosiasikan antara Palestina dan Israel. (ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads