Menelusuri Toko yang Disebut Beli Jam Tangan Mewah Novanto Rp 1,3 M

Menelusuri Toko yang Disebut Beli Jam Tangan Mewah Novanto Rp 1,3 M

Audrey Santoso - detikNews
Jumat, 01 Des 2017 10:07 WIB
Setya Novanto mengenakan jam Richard Mille RM 011 Lotus F1 Team. Foto: Ari Saputra/detikcom
Jakarta - Terdakwa kasus e-KTP Andi Agustinus Narogong mengaku menjual jam mewah Richard Mille seharga Rp 1,3 miliar yang telah beberapa saat dipakai Setya Novanto. Jam itu disebut dijual di Blok M. Di toko mana ya?

Jam yang dijual itu, menurut pengakuan Andi, merupakan hadiah ulang tahun yang dia, dan almarhum Johanes Marliem, berikan kepada Novanto. Namun saat kasus e-KTP mulai jadi sorotan, jam itu dikembalikan oleh Novanto. Andi Narogong lalu mengaku menjual jam itu ke toko Tata Watch di Blok M dengan harga Rp 1 miliar.


Di Blok M Plaza, Jakarta Selatan, detikcom mencatat ada 17 toko jam. 7 toko Terletak di lantai 1, 9 toko terletak di lantai 2, dan 1 toko di lantai 3. Banyak pedagang arloji mewah yang ternyata mengikuti isu jam mewah Novanto. Banyak pula yang memilih diam saat akan diwawancarai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nggak, nggak ada (jual jam Richard Milles). Kita nggak tahu apa-apa soal itu barang. Jamnya Setnov (Setya Novanto) kan," kata seorang perempuan setengah baya ketika detikcom menanyakan keberadaan produk jam Richard Milles di tokonya.

Kebanyakan penjaga toko mengatakan hal yang kurang lebih sama saat detikcom menanyakan keberadaan jam yang harganya mencapai lebih dari Rp 1 M itu. Mimik mereka pun seolah panik.

Momen Novanto mengenakan Richard Mille. Namun tak ada yang memastikan bahwa jam yang dikenakan Novanto adalah pemberian Andi Narogong.Momen Novanto mengenakan Richard Mille. Namun tak ada yang memastikan bahwa jam yang dikenakan Novanto adalah pemberian Andi Narogong. Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Dari 17 toko, hanya 3 pemilik toko yang memberi informasi terkait jam tangan Richard Milles, kegiatan jual-beli arloji mewah serta keberadaan toko Tata watch yang disebut Andi Narogong membeli jam bekas pakai Novanto. Ketiganya enggan dibeberkan identitas dan nama tokonya dengan alasan keamanan.

Toko pertama yang memberi informasi tentang Tata Watch dan arloji mewah Richard Milles terletak di lantai 2 Blok M Plaza.

"Tata Watch udah nggak ada di sini. Dulu di Lantai 2. Tuh tokonya," kata pemilik toko pertama yang bersedia berbagi informasi sambil menunjuk sebuah toko.

"Tapi sudah pindah pemilik. Pindahnya sudah lama ya, setahunan. Pindahnya ke mana juga nggak tahu. Sudah nggak main jam kayaknya. Bangkrut kayaknya," sambung pria itu.


Dia lalu menjelaskan dalam bisnis jam tangan mewah, pedagang sudah memiliki market-nya sendiri. Sehingga mereka tak memerlukan promosi dan tak perlu menawarkan produk jualan mereka kepada setiap pengunjung mal yang lewat.

"Kalau jam (mewah) ada marketnya sendiri. Nggak muluk-muluk nawar-nawarin orang. Saya (dagang jam tangan mewah) di sini sudah dua tahun," kata pria yang mengaku berusia 26 tahun itu.

Dia juga bercerita mengenai kondisi penjualan jam tangan mewah yang tak ramai pembeli. Kebanyakan orang hanya melihat-lihat wujud jam yang mereka inginkan. Jika ingin beli dalam kondisi baru, maka pembeli memilih pergi langsung ke toko resmi jam tersebut.

"Kalau beli bekas baru di sini," ujar dia.

Ini ilustrasi jam tangan Richard Mille. Jam tangan ini milik pengacara Novanto, Fredrich Yunadi.Ini contoh jam tangan Richard Mille. Jam tangan ini milik pengacara Novanto, Fredrich Yunadi. Foto: dok. Friedrich Yunardi

Pria itu menjelaskan peminat arloji mewah biasanya kalangan pengusaha dan pejabat. Di tokonya, produk jam yang paling laku adalah merk Rolex, Tudor dan Tag Heuer. "Penjualan jam dalam sebulan ada satu sampai dua yang laku. Biasanya rolex yang umum dibeli. Tag Heuer, Tudor," jelas dia.

Jam tangan mewah merk-merk tersebut paling banyak dibeli karena harganya berkisar Rp 20 sampai 50 juta. Produk Richard Milles, kata dia, lama laku karena harganya fantastis. Dia menjual produk Richard Milles, namun barang tersebut sedang out stock di tokonya.

"Kalau yang ratusan juta, miliaran, dua bulan sekali laku juga sudah bagus dan untungnya nggak sepadan sama modal," imbuh dia.

Saat detikcom memperlihatkan salah satu foto Novanto dengan jam tangan berwarna keemasan, pemilik toko ini dengan yakin menyebutkan tipe RM (Richard Milles) 11 Rosegold, yang ditaksir harga barunya Rp 1,7 miliar.

"Kalau dia mau jual jam bekas, harga jual bekasnya dikurangi 10 persen dari harga dia beli baru," ucap pemilik toko itu.

detikcom lalu mengunjungi toko selanjutnya, masih di lantai yang sama. Dari toko jam kedua, informasi mengenai petugas KPK pernah menyelidiki fakta jam mewah itu didapat. Orang yang bersedia memberi informasi mengaku dirinya karyawan. Dia kemudian menjelaskan di tokonya tidak menjual arloji Richard Milles.

"Nggak jual (jam Richard Milles). Kita mainnya Rolex, Audemars Piguet. Yang paling mahal di sini harganya sekitar Rp 100 juta lebih," tutur penjaga toko kedua.


Dia lalu menjelaskan pedagang jam Richard Milles harus memiliki modal kuat dan salah satu toko yang menjual adalah Tata Watch. "Tuh tokonya (sambil menunjuk toko yang sama dengan yang ditunjuk pemilik toko pertama). Tapi udah bukan Tata Watch lagi. Orangnya bangkrut. Mau main jam harga segitu modalnya harus kuat," ulas dia.

Pedagang di toko kedua yang detikcom datangi mengaku tokonya juga pernah disambangi KPK. Karena tak ingin kena imbas buruk, pemilik toko meminta para karyawannya untuk tidak mengomentari hal yang berbau jam tangan bekas pakai Novanto.

"Saya nggak mau ngomong. Takut kesalahan sama Bos. Karena dulu KPK pernah datang ke sini pas (berita e-KTP) lagi banyak diberitain di tv. Tanya masalah jam juga. Jadi Bos bilang nggak usah ikut-ikut," cerita dia.

Dia menerangkan saat KPK mendatangi tokonya, petugas KPK menanyakan tentang arloji mewah Richard Milles. "Ya tanya-tanya masalah jam. Toko itu (menunjuk bekas toko Tata Watch, red) juga ditanya-tanya. Pemiliknya ditanya-tanya tahu atau nggak pemilik lamanya (Tata Watch)," ujar pria ini.

Andi Narogong (kanan).Andi Narogong (kanan). Foto: Agung Pambudhy

Narasumber ketiga detikcom merupakan salah satu pedagang jam tangan mewah di lantai 1. Dia menuturkan hanya ada 2 dari 17 toko di Blok M Plaza yang 'bermain' dengan merk Richard Milles. Namun dia enggan menjelaskan lebih jauh mengenai toko yang dia maksud. "Dari 17 toko, hanya dua yang berani main itu (jual-beli jam Richard Milles)," kata dia.

Tujuan selanjutnya setelah dari 3 toko jam tersebut adalah toko bekas Tata Watch. Sayangnya, seorang pria yang berada di dalam toko tersebut enggan diwawancarai. "Saya nggak tahu apa-apa," ujarnya singkat.
Halaman 2 dari 2
(aud/tor)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads