Potret Kehangatan Bondan Winarno 'Maknyus' Bersama detikcom

Potret Kehangatan Bondan Winarno 'Maknyus' Bersama detikcom

Elvan Dany Sutrisno - detikNews
Kamis, 30 Nov 2017 10:32 WIB
Foto: Sena Achari
Jakarta -

Pakar kuliner Bondan Winarno meninggal dunia. Tak sekadar pakar kuliner, Bondan Winarno punya cerita kehangatan bersama detikcom, seperti apa kisahnya?

Bondan Winarno pernah menjadi komisaris detikcom pada tahun 2005-2011, sebelum detikcom bergabung bersama Transmedia di bawah naungan CT Corp sampai kini. Pak Bondan, demikian kami sapa, juga pernah menjadi brand ambassador detikfood dan aplikasi mobile makan di mana pada tahun 2011. Selama menjadi brand ambassador detikfood, Pak Bondan banyak mempromosikan makanan Indonesia yang hampir punah.

Pak Bondan pernah menemui Detikcom kala itu untuk mengutarakan niatnya memiliki website yang berisi kisah orang baik. Mimpi Pak Bondan adalah memiliki sebuah situs yang berisi success story orang-orang yang inspiratif.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dulu Pak Bondan pernah menasihati saya, apa pun pekerjaan kita, jadilah yang terbaik. Profesi kita tukang sapu, ya jadi tukang sapu yang terbaik," kenang Sena Achari, Head of Product Management Division detikcom, mengungkap petuah 'maknyus' yang masih terngiang hingga kini, kala berbagi kisah mengenai Pak Bondan, Kamis (30/11/2017).

Redaktur pelaksana detikfood, Odilia Winneke, yang kenal Pak Bondan sejak tahun 2002 punya kisah yang lebih seru lagi. Mbak Odi, demikian disapa, mengenal dekat Pak Bondan saat bergabung dengan komunitas Jalansutra.

"Beberapa kopi darat komunitas Jalansutra dilaksanakan di rumahnya di Sentul. Tetapi yang paling intens saat beliau jadi Komisaris detikcom. Banyak hal kita diskusikan bersama tentunya yang berkaitan dengan makanan. Beliau diminta menjadi brand ambassador detikfood. Setelah itu banyak acara kopi darat dengan pencinta kuliner komunitas detikcom," kata Mbak Odi berbagi kisah kehangatan dengan Pak Bondan.

Semasa hidup, Pak Bondan dikenal sebagai pribadi yang hangat dan penuh perhatian. Pak Bondan juga kerap menasihati sahabatnya tentang pentingnya menjaga kesehatan.

"Seringkali mengontak saya per telepon. Jika tahu di atas pukul 18.00 WIB saya masih di kantor beliau selalu bilang 'cepat pulang, nggak baik lembur terus'. Karena menurutnya jika lembur berarti rencana pekerjaan tidak baik. Saya banyak belajar soal penulisan penuh detil, data akurat dan update informasi setiap saat. Meskipun yang ditulis makanan yang sederhana sekalipun," kata Mbak Odi yang ikut memberikan penghormatan terakhir untuk Pak Bondan di kediamannya di Sentul.

"Terakhir saya betemu saat menjenguk beliau setelah operasi di RS Harapan Kita. Beliau sempat mengingatkan janji saya mampir ke rumahnya di Ubud bulan Desember ini. Selamat jalan mas Bondan!," ujar Mbak Odi menutup kisah kenangan kehangatan Pak Bondan bersama detikcom.

(van/fdn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads