"Banyak pertimbangannya, dari prakiraan BMKG potensi cuaca ekstrem, masukan dari BPBD, hingga kejadian kemarin hujan deras seharian menimbulkan banyak bencana di wilayah," kata Sri Purnomo kepada detikcom, Rabu (29/11/2017).
Setelah penetapan status tanggap darurat, pihaknya langsung menginstruksikan jajarannya untuk lebih mengoptimalkan sumber daya yang ada guna penanganan korban hingga perbaikan infrastruktur.
Selain itu, pemerintah kabupaten juga menyiapkan dua dapur umum di Wukirharjo dan Sumberharjo Prambanan. Lokasi tersebut berada tak jauh dari lima desa yang terkategori terdampak banjir dan longsor cukup parah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah status dinaikkan menjadi tanggap darurat, lanjutnya, maka dalam upaya penanganan bencana bisa didukung dengan sumber daya keuangan yang telah disiapkan, yakni dana tak terduga Rp5,6 miliar. Dana tersebut disiapkan untuk satu tahun anggaran dan hanya bisa dipakai jika ada penetapan darurat kebencanaan.
Berdasarkan data dari Pusdalops BPBD DIY, hingga pukul 13.00 WIB dampak siklon Cempaka di Sleman mengakibatkan 26 titik pohon tumbang, 16 titik longsor, dan 27 titik banjir, dengan jumlah warga terdampak sekitar 214 jiwa.
Sebelumnya, Kabupaten Bantul juga telah menetapkan status tanggap darurat bencana dampak siklon tropis Cempaka. Sementara itu, pagi tadi, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menetapkan wilayah DIY menjadi siaga darurat bencana.
Menurut Sultan, dengan status siaga darurat bencana, tiap kabupaten/kota bisa mengoptimalkan seluruh sumber daya kedaruratan kebencanaan seperti sumber daya manusia dan keuangan untuk penanganan pasca bencana, baik itu menyangkut perbaikan infrastruktur sementara hingga bantuan kepada korban. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini