Cerita Dahsyatnya Letusan Gunung Agung Tahun 1963

Cerita Dahsyatnya Letusan Gunung Agung Tahun 1963

Prins David Saut - detikNews
Selasa, 28 Nov 2017 14:12 WIB
Foto: REUTERS/Darren Whiteside
Karangasem - Putu Sega belum lahir saat Gunung Agung meletus tahun 1963 lalu. Namun kakeknya menceritakan banyak peristiwa terkait angkara Agung 54 tahun lalu.

"Menurut kakek saya, waktu tahun 1963, letusan sekarang ini pertanda sebelum letusan yang jauh lebih dahsyat," kata Sega kepada detikcom di Selat, Karangasem, Bali, Selasa (28/11/2017).

Sega menceritakan kakeknya mengalami abu vulkanik karena tinggal di Sebudi, Karangasem, 6 Km dari kawah Gunung Agung. Setelah abu turun, lahar dingin terjadi hingga memutuskan jembatan desa dan merusak sawah warga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebulanan memang lahar dingin dulu. Jembatan-jembatan sampai hancur. Kata kakek saya, tanah-tanah dataran di pinggir sungai sekarang itu tingginya dari bekas lahar dingin yang mencapai 20 meter dalamnya," ujar buruh tambang pasir itu.

Pria 31 tahun itu menambahkan, kakeknya mengalami hujan krikil tak lama setelah lahar dingin membawa bebatuan setelah 1 bulan. Hujan krikil itu terjadi setidaknya satu pekan hingga letusan besar membuat warga berlari menyelamatkan diri.

"Evakuasi dan status-status gunung dulu belum ada. Kakek saya sudah takut karena teringat hujan abu, banjir lumpur, lalu bebatuan, baru hujan krikil semingguan. Tiba-tiba letusan besar, lebih besar dari yang sekarang ini," ucap Sega.

"Waktu itu kakek usianya 12 tahun pas tahun 1963. Sekarang kakek sudah mengungsi di Sidemen. Saya belum karena ingin lihat letusan Gunung Agung," pungkas Sega. (vid/asp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads