Seperti di Desa Padangaji, Selat, Karangasem, Bali, Senin (27/11/2017), warga memasang spanduk yang bertulisan 'Pencuri Masuk ke Desa Padangaji Keluar Mati'. Spanduk itu dipasang bersama dua spanduk zona bahaya gunung api.
Spanduk zona bahaya ditulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris. Spanduk tersebut menandakan jarak lokasi dalam radius 8-10 km dari kawah. Sementara itu, Kapolres Karangasem AKBP I Wayan Gede Ardana menegaskan masyarakat tak perlu khawatir akan rumahnya yang ditinggal mengungsi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ardana menambahkan erupsi bukanlah bencana, melainkan berkah bagi masyarakat untuk puluhan tahun ke depan. Namun, ketika erupsi masih terjadi, masyarakat diharapkan mengungsi sehingga bisa menuai keuntungan pasca-erupsi nanti.
"Erupsi bukan bencana, tapi berkah. Saat erupsi dipersilakan mengungsi, tetapi setelah aman maka masyarakat akan mendapatkan berkah berupa material yang berguna untuk pembangunan serta tanah yang subur," ujar Ardana.
"Ada 22 desa yang masuk dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) radius 8 kilometer dari kawah dan 10 kilometer sektoral utara-timur laut-tenggara-selatan-barat daya," sambung Ardana.
Ardana menambahkan warga tak perlu khawatir rumahnya ditinggal mengungsi. Sebab, 1.900 personel Polri akan berpatroli di desa-desa yang kosong.
"Kita laksanakan operasi Aman Nusa 2 dengan kekuatan 1.900 personel, termasuk Polda Bali dan jajaran polres se-Bali," ujar Ardana.
Ke-22 desa yang masuk KRB itu adalah Ababi, Pidpid, Nawakerti, Datah, Bebandem, Jungutan, Buana Giri, Tulamben, Dukuh, Kubu, Baturinggit, Ban, Sukadana, Menanga, Besakih, Pempatan, Selat, Peringsari, Muncan, Duda Utara, Amerta Bhuana, dan Sebudi. Total penduduk di 22 desa itu diperkirakan lebih dari 100.000 jiwa.
Sementara itu, berdasarkan pantauan di Desa Selat pada pukul 16.00 Wita, tampak sebagian besar rumah warga telah ditinggal mengungsi. Hanya beberapa warga masih bertahan karena menunggu kerabat lainnya.
"Saya tunggu sepupu saya dari Denpasar untuk bantu angkat barang-barang. Habis itu mau mengungsi di Klungkung," kata warga bernama Nyoman Suara. (vid/asp)











































