Seperti dilansir AFP, Senin (27/11/2017), sembilan wanita itu kebanyakan menjadi korban serangan air keras yang dilakukan oleh suami atau orang-orang terdekat mereka. Dalam peragaan busana ini, sembilan wanita itu mengenakan gaun haute couture dari sejumlah perancang ternama India seperti Rohit Bal, Ranna Gill dan Archana Kochhar. Mereka semua tampil tanpa menutup wajah mereka.
"Saya sangat gugup," ucap Meena Khatoon soal peragaan busana yang diikutinya. Khatoon yang memiliki anak yang masih kecil ini, diserang air keras oleh mantan suaminya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi kemudian suatu hari saya pikir, jika memang itu cara kalian berpikir, biarlah. Saya harus membangun hidup saya, saya ingin anak saya belajar dan saya harus mendukungnya," ujar wanita yang kini memiliki bisnis kecil-kecilan reparasi telepon genggam.
Khatoon banyak dibantu oleh organisasi 'Make Love Not Scars' yang menggelar peragaan busana ini pada Sabtu (25/11) waktu setempat. Organisasi ini membantu para korban serangan air keras dalam menata kembali kehidupan mereka dan membantu menghadapi berbagai kasus.
Resham Bano Qureshi (20) juga ikut dalam peragaan busana ini. Dia juga pernah tampil dalam New York Fashion Week tahun lalu dan kini menulis buku yang akan diterbitkan tahun depan. Tiga tahun lalu, Qureshi diserang air keras oleh saudara iparnya, yang sebenarnya bermaksud menyiramkan air keras itu ke istrinya. Sejak serangan itu, Qureshi selalu merasa takut untuk meninggalkan rumahnya.
"Saya takut itu akan terjadi lagi. Saya terganggu oleh bagaimana orang-orang bereaksi terhadap saya di jalanan. Orang-orang akan mengalihkan pandangan," tuturnya.
"Orang-orang akan bertanya apa yang terjadi padamu? Mereka akan bilang tidak akan ada yang menikahimu. Mereka bilang dengan wajah yang rusak kamu tidak cantik. Tapi saya bangga dan percaya diri. Saya ingin orang-orang tahu, wajah bukan yang membuat Anda terlihat cantik, melainkan hati," imbuh Qureshi.
"Saya sangat senang karena gadis-gadis lainnya memiliki kesempatan yang sama untuk menikmati pengalaman yang saya rasakan sebelumnya," ucapnya.
Ratusan serangan air keras dilaporkan terjadi di India setiap tahunnya. Namun Wakil Presiden Make Love Not Scars, Tania Singh, meyakini jumlah kasus semacam itu mencapai ribuan. Singh menyebut pemerintah lokal tidak melaporkan semua kasus dan beberapa korban tewas sebelum penyelidikan diluncurkan.
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini