Dia juga akan bertemu dengan panglima militer Myanmar, Min Aung Hlaing yang sangat berpengaruh di negeri itu. Militer Myanmar dituding melakukan pembersihan etnis terhadap warga minoritas Rohingya dalam operasi militernya di Rakhine. Lebih dari 600 ribu warga Rohingya telah mengungsi ke Bangladesh sejak operasi militer itu dimulai pada Agustus lalu.
"Seiring saya bersiap untuk mengunjungi Myanmar dan Bangladesh, saya ingin mengirimkan pesan persahabatan dan salam untuk semua orang. Saya tak sabar untuk bertemu kalian," demikian disampaikan Fransiskus dalam pesannya di akun resmi Twitter miliknya sebelum keberangkatannya ke Myanmar dan Bangladesh, seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (27/11/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para pejabat Vatikan mengatakan, Fransiskus akan berupaya untuk mendorong rekonsiliasi, dialog dan upaya-upaya lebih lanjut untuk meredakan krisis Rohingya, menyusul tercapainya kesepakatan antara Bangladesh dan Myanmar untuk memulangkan para pengungsi Rohingya ke Myanmar.
Para pemimpin gereja Katolik Myanmar telah mengimbau Fransiskus untuk tidak menyebutkan kata "Rohingya" karena dikhawatirkan akan memicu kemarahan warga setempat. Ini dikarenakan sebagian besar warga Myanmar tidak menganggap Rohingya sebagai warga asli Myanmar, melainkan menyebut mereka sebagai "Bengali".
"Sebagian besar warga di Myanmar tidak percaya akan narasi internasional mengenai kekerasan terhadap Rohingya dan jumlah pengungsi yang kita lihat di Bangladesh," kata analis politik yang berbasis di Myanmar, Richard Horsey.
Fransiskus dilaporkan telah mengindikasikan bahwa dirinya akan menuruti imbauan tersebut. (ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini