Soal Caketum Golkar, Nusron: Airlangga Lebih Banyak Dukungan

Soal Caketum Golkar, Nusron: Airlangga Lebih Banyak Dukungan

Dwi Andayani - detikNews
Sabtu, 25 Nov 2017 22:49 WIB
Nusron Wahid (Foto: Ari Saputra/detikcom)
Jakarta - Ketua Bidang Pemenangan Pemilu I Partai Golkar Nusron Wahid menyebut Airlangga Hartarto punya kans menjadi ketum Golkar menggantikan Setya Novanto. Airlangga disebut didukung pengurus daerah.

"Yang jelas Airlangga lebih banyak dapat dukungan, lebih dominan dari grassroots," kata Nusron usai mengikuti pertemuan DPP Golkar dengan Ketua DPD I se-Indonesia di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Sabtu (25/11/2017).

Nama lain yang berpeluang menggantikan Novanto di posisi ketum menurut Nusron adalah Idrus Marham. Saat ini Idrus menjabat sebagai pelaksana tugas (Plt) ketum dari keputusan pleno DPP.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun Nusron ingin pemilihan ketum digelar secara musyawarah mufakat bukan voting. Alasannya, kesolidan partai harus dijaga terutama memasuki masa persiapan Pilkada tahun 2018.

"Supaya tidak ada luka, kita ingin semangat siapa pun yang menang adalah suara musyawarah untuk mufakat," sambung dia.



Munaslub ini diyakini Nusron digelar pada pertengahan Desember. Meski pengurus DPD I disebut menghormati putusan pleno DPP soal posisi Novanto, namun Munaslub diyakini menjadi jalan terbaik.

"Malam ini kan masih normatif sesuai keputusan pleno DPP bahwa Plt sampai praperadilan. Kan ada kalimat 'namun demikian', penuh makna kalau ada kejadian, mencermati dinamikan akan ada pertemuan lagi," terang Nusron.

Sementara itu Idrus Marham menegaskan Munaslub baru akan dibahas bila praperadilan Novanto ditolak. Bila praperadilan Novanto diterima, DPP tetap menggelar pleno melakukan pembahasan



"Kan kita rapat pleno, nanti rapat kita melihat. Meskipun demikian tetap mencermati dinamika-dinamika yang ada dan itu kita respons berdasarkan pada AD/ART," kata Idrus.

Dia meminta tidak ada 'gerakan' di luar mekanisme partai. Pengurus harus mematuhi hasil keputusan pleno DPP.

"Kalau ada yang mau Munas, mari kita ikuti tahapan- tahapan apa yang ada. Jadi ini jelas semua," tutur Idrus. (fdn/fdn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads