"Kegiatan AARM ini merupakan manifestasi dukungan industri pertahanan dalam negeri yang berhasil membuktikan dengan kerja keras dari TNI AD," kata Direktur Bisnis Hankam PT Pindad Wijayanto di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (24/11/2017).
Wijayanto menyebut senjata buatan PT Pindad yang digunakan kontingen Indonesia adalah senjata SS2V4 Heavy Barrel dan SS2V2 serta seluruh amunisi yang digunakan dalam kejuaraan tersebut. Wijayanto menyebut senjata buatan dalam negeri kini tak kalah dengan buatan negara lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun begitu, Wijayanto mengatakan masih ada beberapa kekurangan yang harus diperbaiki. Menurut dia, pihaknya akan selalu berkomunikasi dan meminta masukan kepada TNI AD agar ke depan menjadi lebih baik.
"Mereka terus-menerus memberikan masukan terhadap PT Pindad untuk bisa memperbaiki kualitas produk dan layanannya. Kami memiliki peningkatan kualitas dan endurance akan kami perhatikan. Hasil kegiatan ini, kami menjadi bencmark bagaimana membuat senjata lebih bagus," ujar dia.
Tak hanya pada kejuaraan AARM kali ini kontingen TNI AD memakai senjata buatan PT Pindad. Ketika menjadi juara umum pada ASEAN Armies Rifle Meet (AARM) ke-26 tahun lalu, TNI AD juga memakai senjata buatan pabrikan dalam negeri itu.
Dengan memakai senjata buatan PT Pindad, TNI AD kembali menjadi juara umum dalam kejuaraan tembak antar-angkatan darat negara-negara ASEAN itu. Selain menjadi juara umum untuk kedua belas kalinya, kontingen TNI AD itu memecahkan rekor baru. Ada sembilan trofi yang didapatkan dari total 15 trofi yang diperebutkan serta 31 medali emas. (ibh/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini