"Salah satu yang terpikir adalah membeli alat berat kita dari BUMN. Ada 4 sektor yang bisa dikasih solusi. SDA, ekskavator, damkar ada beberapa equipment, amphibi untuk SDA. Mereka (Pindad) bisa produksi buldoser, bisa dipakai untuk SDA juga," ujar Sandiaga di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (24/11/2017).
Namun, Sandi, tidak menjawab dengan gamblang ketika ditanya, 'apakah pengadaan alat berat milik Unit Pengelola Sampah Terpadu juga termasuk bagian kerja sama dengan PT Pindad'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Sandi, rencana kerja sama dengan PT Pindad akan ditindaklanjuti dengan penandatanganan MoU. Dia pun berharap BUMD Jakarta juga bisa menjalin kerja sama.
"Jadi nanti follow up-nya akan ada MoU antara kami dan Pindad atau antara BUMD bersinergi dengan Pindad," jelas Sandi.
Untuk diketahui Unit Pengelola Sampah Terpadu DKI Jakarta dalam RAPBD DKI 2018 menganggarkan pembelian alat berat sebesar Rp 43,3 miliar. Dalam laman situs apbd.jakarta.go.id disebutkan bahwa anggaran itu akan dipakai untuk membeli 10 unit ekskavator dan 5 buldoser.
Dalam situs yang sama ada juga anggaran pembelian alat berat lainnya. Di mana, ada alokasi anggaran sebesar Rp 34,9 miliar milik Dinas Penanggulangan Kebakaran DKI Jakarta untuk membeli 2 unit mobil heavy foam. (zak/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini