"Ya kalau tadi kita melihat keseriusan teman-teman Polri menangani ini, terutama Polda Metro, sebetulnya kalau Anda lihat daftar kegiatannya mulai pertama sampai hari ini kalau diungkapkan tadi 8 meter ya? Tanggal ini ngapain, tanggal ini ngapain," ucap Agus dalam konferensi pers di KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat (24/11/2017).
"Oleh karena itu, kita lihat langkah-langkahnya, effort-nya dilakukan, diceritakan, bahkan untuk mencari mug untuk tempatnya itu ke mana saja, itu diceritakan panjang sekali, oleh karena itu kami melihat keseriusan itu," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk itu, Agus juga menyebut akan mengkomunikasikan hasil koordinasi dengan jajaran Polda Metro Jaya hari ini kepada orang-orang yang gencar menyuarakan pembentukan TGPF. Hal ini juga untuk mengabarkan penyelidikan kasus yang cukup signifikan.
"Jadi kalau yang seperti ini dijelaskan kepada beberapa prominence person kemudian juga mereka bisa memahami apa yang telah dilakukan. Jadi belum waktunya kita bilang (soal TGPF). Tapi hasilnya sudah mendapatkan titik terang walau masih harus bekerja keras," kata Agus.
Novel Baswedan mengalami teror penyiraman air keras setelah menunaikan salat subuh di masjid dekat rumahnya pada 11 April 2017. Novel kini tengah menjalani perawatan di Singapura.
Dia menjalani operasi tahap pertama terhadap matanya pada Agustus 2017. Pada Oktober lalu, sebenarnya operasi tahap kedua direncanakan tetapi batal karena kondisi mata kiri Novel masih membutuhkan perawatan.
(nif/dhn)