.webp)
Dalam rapat, Wakadishub DKI Jakarta Sigit Wijatmoko mengatakan biaya uji kir akan ditingkatkan sekitar Rp 70 ribu. Biaya uji kir yang berlaku saat ini adalah Rp 87 ribu. Jika jadi naik, biaya uji kir akan sebesar Rp 150 ribuan.
"Dalam rapat sebelumnya disimpulkan untuk menaikkan biaya penggunaan alat uji. Sekarang retribusinya sebesar Rp 87 ribu, dan akan menjadi Rp 150 ribu," terang Sigit di ruang rapat Komisi C, gedung DPRD DKI Jakarta, Jl Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (22/11/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah rapat diskors, Sigit dimintai konfirmasi mengenai pertimbangan menaikkan biaya uji kir. Salah satu alasannya adalah pembaruan sistem pelayanan.
"(Pertimbangannya) satu, cashless. Semua sudah langsung ke bank dan bahkan kita sekarang retribusinya sudah menggunakan aplikasi e-commerce atau dengan virtual account," kata Sigit.
"Terus juga pendaftaran sudah online, tidak perlu datang. Sehingga perusahaan atau wajib uji bisa lebih tertib dalam melakukan pengujiannya," imbuhnya.
Sementara itu, retribusi peron terminal akan meningkat dari Rp 500 menjadi Rp 2 ribu. Menurutnya, pertimbangan menaikkan retribusi peron ini untuk mencegah potensi hilangnya pendapatan daerah. Sebab, sambung dia, saat ini peredaran uang koin mulai menurun.
"Retribusi peron ya, di Perda No 1/2012 kan Rp 2.000. Perda 1/2015 turun menjadi Rp 500. Sementara penyediaan uang receh saja sudah merupakan satu kendala kan. Sehingga banyak nanti wajib retribusi yang loss. Karena kita tidak punya uang pengembalian," jelas dia.
"Makanya kita, karena ini masih menjadi salah satu objek retribusi, maka bilangan pengenaannya juga harus disesuaikan dengan kemampuan masyarakat dan nilai mata uang yang ada," pungkasnya.
Namun kenaikan biaya uji kir dan retribusi peron ini masih sebatas usulan. Masih terbuka kemungkinan usulan itu ditolak. (rvk/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
