Seperti dilansir Reuters dan AFP, Selasa (21/11/2017), ledakan bom bunuh diri ini terjadi di Masjid Madina di kota Mubi, Adamawa State, pada Selasa (21/11) pagi, sekitar pukul 05.20 waktu setempat. Ledakan ini tercatat sebagai pembunuhan massal terbesar di Nigeria sepanjang tahun ini.
"Sejauh ini terdapat sedikitnya 50 korban tewas dalam serangan di sebuah masjid di Mubi," ujar juru bicara Kepolisian Adamawa State, Othman Abubakar, dalam pernyataannya kepada AFP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ledakan bom bunuh diri ini terjadi saat Nigeria masih menghadapi ancaman kelompok militan Boko Haram. Wilayah Mubi di Adamawa State sendiri pernah dikuasai Boko Haram pada tahun 2014. Militer Nigeria berhasil mengusir Boko Haram dari wilayah itu pada awal tahun 2015.
Abubakar menyebut serangan bom bunuh diri itu terjadi saat jemaah sedang berkumpul di masjid untuk salat subuh. CNN menyebut, pelaku pengeboman diidentifikasi sebagai pemuda berusia 17 tahun. Namun identitasnya belum dirilis ke publik.
"Pengebom bunuh diri membaur dengan para jemaah. Dia masuk ke masjid bersama jemaah lainnya untuk salat subuh. Saat ibadah berlangsung, dia meledakkan peledak yang dibawanya," tutur Abubakar.
Sejauh ini, belum ada pihak maupun kelompok tertentu yang mengklaim bertanggung jawab. Saat ditanya siapa yang bertanggung jawab, Abubakar menjawab: "Kita semua tahu trennya. Kita tidak mencurigai siapapun secara khusus, tapi kita tahu siapa di balik serangan semacam ini."
Serangan semacam ini mirip dengan ciri khas serangan Boko Haram. Sedikitnya 20 ribu orang tewas dan lebih dari 2,6 juta orang lainnya kehilangan tempat tinggal akibat serangan Boko Haram di Nigeria sejak tahun 2009 lalu. Boko Haram berupaya mendirikan negara Islam di Nigeria.
(nvc/rna)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini