Kasus e-KTP, Ganjar Pranowo Sebut Kesaksian Nazaruddin Aneh

Kasus e-KTP, Ganjar Pranowo Sebut Kesaksian Nazaruddin Aneh

Eko Susanto - detikNews
Selasa, 21 Nov 2017 18:35 WIB
Ganjar Pranowo (Foto: Agung Pambudhy)
Kabupaten Semarang - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menyebut keterangan Nazaruddin terkait dirinya dalam kasus e-KTP sebagai kesaksian yang aneh. Dia menilai adanya rekayasa yang sangat berlebihan dalam kasus tersebut.

"Oh kan kesaksian Nazaruddin, kan sudah dari dulu diomongkan seperti itu. Dia (Nazaruddin) menyebutkan waktunya saja salah. Kata dia, melihat saya terima duit. Bandingkan dengan kesaksian Gawawan Fauzi, bandingkan dengan kesaksiannya Ketua Komisi. Dia saja tidak menceritakan itu, maka aneh,"

Hal tersebut disampaikan Ganjar kepada wartawan saat diminta tanggapan terkait kesaksian mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin usai membuka Seminar, Rakerda III dan Harmonisasi Perbarindo DPD Jawa Tengah di Bandungan, Kabupaten Semarang, Selasa (21/11/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nama Ganjar Pranowo, kembali disebut-sebut dalam sidang lanjutan perkara e-KTP saat mantan Bendara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin memberikan kesaksian untuk terdakwa Andi Narogong. Nazaruddin menyebut Ganjar yang saat itu menjabat Wakil Ketua Komisi II DPR RI menerima uang sebesar USD 500 ribu.

"Dan yang luar biasa ketika rekayasa dibuat itu, Anda cek sejak dari pertama, apakah konsisten angka-angkanya atau tidak. Yang kedua, dia menyampaikan itu dibagi pada bulan September-Oktober, pada hal Bu Mustokoweni meninggal bulan Juni. Maka, saya kira rekayasa sudah sangat berlebihan," lanjut Ganjar.

Kendati demikian, dia menyadari dalam kasus tersebut situasinya memang memungkinkan ada penumpang-penumpang gelap untuk move politik. Namun dia tegas meminta untuk melihat konsistensinya.

"Ya saya sadar saja karena situasinya mungkin ada penumpang-penumpang gelap untuk move politik, lihat saja konsistensinya. Kalau saya, prinsipnya satu aja, ketika kamu konsisten untuk antikorupsi maka pada saat itu musuhmu akan banyak dan diganggu terus menerus," tuturnya. (mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads