"Tidak tahu," kata Ketua Bappilu DPP Partai NasDem Effendy Choirie (Gus Choi) saat dihubungi detikcom, Selasa (21/11/2017). Gus Choi ditanya apakah sudah tahu Khofifah memilih Emil Dardak sebagai pendamping.
Khofifah mengantongi tiket maju ke Pilgub Jatim 2018 setelah mendapat dukungan dari Partai NasDem, Hanura, Golkar, dan PD.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada awalnya NasDem menyodorkan 3 nama kadernya, yaitu Ketua DPD NasDem Jatim Rendra Kresna, anggota DPR RI asal Probolinggo Hasan Aminuddin, dan Bupati Ponorogo Ipong Muchlisoni.
Demikian pula partai pendukung Khofifah yang lain. Partai Demokrat meminta jatah wakil dengan alasan memiliki 13 kursi. Salah satu nama yang disodorkan adalah Emil Dardak.
Nama-nama itu digodok para kiai yang tergabung dalam tim 17. Lalu mengerucut hanya dua nama, yakni Emil Dardak dan Ipong.
Dan Khofifah dalam berbagai kesempatan menyatakan akan memusyawarahkannya dengan partai pendukung. Namun tiba-tiba rekomendasi PD keluar dan menduetkan Khofifah-Emil Dardak.
"Kami tidak tahu, karena memang tidak pernah ada musyawarah, tidak pernah diajak bicara," terang Gus Choi.
Khofifah tidak mendatangi NasDem untuk membicarakan calon wakil gubernur yang akan dipilih? "Tidak ada, tidak pernah," jawab Gus Choi.
Partai NasDem sangat kecewa? "Kita, Partai NasDem akan konsisten," jawab Gus Choi dengan nada lirih memastikan rekomendasi cagub Jatim untuk Khofifah tidak berubah. (gik/tor)