Acara ini bertemakan 'Memperkokoh Nilai Kebangsaan Melalui Gerakan Deradikalisasi dan Penguatan Ekonomi Warga'. Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj mengatakan tema ini diangkat untuk menghadapi kondisi kekinian.
"Tema ini dipilih karena adanya perkembangan kekinian warga Indonesia. Seperti diketahui ada berbagai paparan virus radikal yang terus mengancam keutuhan NKRI, sementara pada saat yang sama tren pertumbuhan ekonomi juga terus menurun seperti survei tahun 2017, harga komoditas yang melemah dan belanja konsumen menurun," kata Said Aqil Jl. Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat, Senin (20/11/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Munas ini membahas masalah keagamaan menyangkut kehidupan umat dan bangsa, ada 3 kategori masalah seperti, pembahasan masalah keagamaan aktual, pembahasan masalah keagamaan tematik, dan pembahasam masalah yang berkaitan dengan perundang-undangan," ujar Ketua Panitia Munas Alim Ulama dan Konbes NU Robikin Emhas.
Acara ini akan dilaksanakan pada Kamis hingga Sabtu, tanggal 23-25 November 2017 di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Acara dibuka oleh Presiden Joko Widodo di Masjid Raya Hubbul Wathon Islamic Center, Mataram, NTB.
"Nanti akan hadir kiai dan sepuh dari Nahdlatul Ulama, peserta resmi yang akan datang berjumlah 1.570 orang, dan dihadiri masyarakat juga 1.500 orang, serta para jemaah ada 15.000 orang," ujar Robikin.
Dalam acara ini juga akan digelar pawai budaya, bazar UKM, dan fashion festival. Acara akan diselenggarakan pada Rabu-Minggu tanggal 22-26 November. (jbr/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini