Mereka itu semuanya berasal dari Kecamatan Pancur. Lima orang itu diantaranya, Hendra Budi Alisangkar (20) warga RT 3/RW 1 Desa Pohlandak, Ngarjani (53) warga RT 1/RW 1 Desa Pohlandak, Ngadirin (40) warga RT 2/RW 1 Desa Pohlandak, Wiji Utomo (32) warga RT 2/RW 1 Desa Pohlandak dan Hendri Wiyono warga Desa Gemblengmulyo.
Kepala Desa Pohlandak Kecamatan Pancur, Mundasir saat ditemui detikcom di kantornya mengaku pihak keluarga sudah diberi informasi soal selamatnya para korban atas penyanderaan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kelima korban, saat ini diketahui telah dievakuasi ke markas Kelompok Keluarga Jawa Papua (KKJP) yang berada di Timika, Papua. Tinggal menunggu penjemputan untuk segera dipulangkan ke rumah masing-masing.
"Mereka sebelumnya kerja disana sebagai penambang emas. Posisinya sekarang sudah di KKJP, tinggal menunggu dijemput saja," tutur Mundasir.
Sementara itu istri Ngarjani, Kumiyati mengaku cemas atas kondisi suaminya di Papua. Terakhir ia berkabar sesaat sebelum disandera dan mendapatkan firasat buruk soal keadaan suaminya.
"Sebelum disandera persis, saya masih teleponan dengan suami saya. Malah saya cerita sama dia kalau ayam yang kita pelihara tiba-tiba hilang, dan mungkin itu pertanda dari insiden ini. Setelah saya telepon itu, besoknya saya telepon sudah gak bisa dihubungi. Ternyata disandera dan handphonenya dirampas," kata Kumiyati.
Secara terpisah Camat Pancur, Suharto mengatakan, kelima korban sandera KKB di Papua dalam keadaan selamat dan berhasil dievakuasi dari tempat penyanderaan. Kelima warga tersebut baru diketahui menjadi sandera setelah mereka berhasil dibebaskan.
"Jadi mereka setelah berhasil dibebaskan, baru bisa berkabar dengan keluarganya. Itupun dengan alat komunikasi milik anggota TNI yang disana," jelas Suharto saat ditemui detikcom.
Pihaknya belum bisa memastikan kapan kelima warga asal Rembang tersebut bisa dipulangkan ke Rembang. Kondisi kelima korban sandera tersebut dalam keadaan selamat dan sehat semua. "Pihak Pemerintah Kabupaten sudah tahu soal ini, dan akan memfasilitasi pemulangannya. Tapi belum jelas kapan, intinya segera," katanya.
Teknis pemulangan kelima warga tersebut kata dia, Pemkab Rembang sedang berupaya berkoordinasi dengan Pemkab Demak yang juga telah menuju lokasi untuk melakukan penjemputan warganya.
"Kita komunikasi dengan Pemkab Demak yang sudah disana. Barangkali kita bisa titipkan warga kita untuk menumpang dengan rombongan Pemkab Demak, kan lebih efisien. Agar bisa segera pulang. Tapi kalau belum ada titik temu, kita juga siap langsung meluncur kesana," pungkas dia. (bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini