"Kalau malem nggak kelihatan, nggak ada lampu. Lampu cuma di bawah warung. Itu juga remang-remang," kata Miftahul Jannah (17), seorang pekerja di Apartemen Marina Ancol, kepada detikcom, Senin (20/11/2017).
Miftahul menambahkan, lubang sekitar 15-20 centimeter di JPO itu sangat berbahaya. Terlebih buat warga yang hendak menuruni tangga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
JPO ini jadi salah satu akses warga untuk menuju Stasiun Kampung Bandan atau dari Stasiun Kampung Bandang menuju Ancol. Untuk memberi tanda bahaya, warga sekitar membuat tulisan peringatan menggunakan cat warna biru.
"Awas Lobang!" demikian tulisan yang terlihat jelas dari arah tangga turun menuju Ancol.
![]() |
Lobang itu membuat sejumlah warga yang menuruni tangga mengalami kesulitan. Tak sedikit mereka harus memegang pembatas tangga untuk melangkahi lubang, bahkan merayap.
Anggita (20), mahasiswi Institut Sains dan Teknologi Al-Kamal (ISTA) juga merasakan kesulitan itu. Tangannya harus memegang erat pembatas untuk agar melangkah mulus ke pijakan berikutnya.
"Ini tangan saya sakit. Harus pegang kenceng banget. Ngeri jeblos kakinya doang tadi," kata Anggita. (idh/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini