Sang pemilik lalu berencana menyembelih kuda malang itu. Pilihan tersebut diambil karena belum ada rumah sakit (RS) dan dokter hewan di Indonesia yang dapat menangani patah kaki bagi hewan kuda.
"Kalau sudah patah itu, kita belum ada RS yang bisa memasang. Kuda itu mau dijual dagingnya, mau disembelih," kata Mayor (Ckm) drh Joko Suranto ketika dihubungi detikcom, Senin (20/11).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Joko awalnya mendapatkan kabar kuda yang jatuh tersungkur ini dari media sosial. Lalu, karena tak tega atas rencana terhadap kuda tersebut, dia berkomunikasi dengan para donatur untuk membeli kuda itu dari pemiliknya.
Joko dan rekan-rekannya tak tega jika sampai kuda itu disembelih dan dagingnya dijual. Sebab, kuda itu telah dipekerjakan sebagai mata pencarian.
![]() |
"Kita tidak tega. Akhirnya saya membantu agar kuda tidak disembelih," ujarnya.
Untuk mengurangi rasa sakit pada kuda tersebut, dilakukan eutanasia. Kini kuda tersebut sudah dikuburkan di APM Equestrian Centre, Tigaraksa, Tangerang.
"Kuda itu kita beli dan kita eutanasia, kita lakukan suntik mati sesuai prosedur kedokteran, kita bius. Akhirnya kuda itu kita beli untuk eutanasia agar tak disembelih, dagingnya dijual dan dimakan," tuturnya.
Baca juga: Kuda Delman Mendadak Tersungkur di Menteng |
Sebelumnya diberitakan, kuda delman itu jatuh tersungkur di Jl KH Wahid Hasyim, Menteng, Jakpus, sekitar pukul 09.30 WIB. Kaki kiri kuda tersebut masuk ke lubang drainase selokan.
detikcom sempat menelusuri Jl KH Wahid Hasyim, tepatnya di depan pintu masuk Djakarta Theater XXI. Di lokasi terdapat beberapa lubang drainase selokan dengan pengamanan besi berjarak masing-masing 15-30 cm. Lubang itu dibuat agar setiap kali ada genangan, air bisa langsung terserap masuk ke lubang drainase. (jbr/jbr)